LINGKAR KEDIRI - Surat kabar The New York Post mengabarkan lahirnya seekor sapi (heifer) berwarna merah di sebuah kuil Yahudi di Israel.
Bagi kaum zionis atau bangsa Yahudi, kelahiran sapi merah ini diyakini sebagai pertanda yang di isyaratkan dalam kitab taurat.
Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa, Salah Satunya Akan Mempersulit Jodoh dan Rejeki Jika Dilanggar
Pertanda yang tersirat di kitab taurat adalah akan datangnya sang messiah atau juru selamat, serta legitimasi untuk membangun kuil ketiga Sulaiman yang lokasinya berada di Masjidil Aqsha.
Dengan begitu kaum Yahudi merasa memiliki wewenang untuk menhancurkan Al Aqsha sebagai tugas dari Tuhan.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, 5 Virus ini Jadi Ancaman Pandemi Dunia, Dari Virus Nipah Hingga Virus Zika
Tim Ahli para Rabbi atau pemuka agama Yahudi melaporkan bahwa hewan itu lahir di sebuah perkampungan di kota Pelabuhan Udara Israel yaitu Haifa.
Bagi mereka, sapi merah ini sesuai dengan kriteria dalam kitab perjanjian lama yang menubuatkan akan datangnya seekor sapi suci yang tulen.
Baca Juga: Kenali Gejalanya, Virus ini Diprediksi Pakar akan Menjadi Kelanjutan Covid-19? Begini Penjelasanya
Dikutip Lingkar Kediri dari kanal YouTube Ensiklopedia Alfatih, menurut kitab perjanjian lama, hewan ini diperlukan sebagai syarat dalam ritual penyucian orang Yahudi kuno.
Tuhan berfirman: Katakan kepada anak-anak israel bahwa mereka menyediakan seekor heifer atau sapi merah kepadamu yang tidak berbintik dimana padanya tiada kecacatan. Dan sapi itu tidak pernah digunakan untuk membajak. (Perjanjian Lama 19:2-7).
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
Heifer atau sapi ini nantinya akan di sembelih dan dijadikan sebagai korban pembakaran, kemudian abunya dibuat menjadi cairan lengket yang digunakan dalam upacara orang Yahudi.
Orang Yahudi percaya bahwa ritual ini harus dilakukan sebelum dapat memasuki situs kuno kuil di Yarussalem untuk memulqi mendirikan bangunan kuil yang baru.
Baca Juga: Murah dan Tak Butuh Modal Banyak, Berawal dari TikTok Bisa Dapat Cuan di Amerika Serikat
Sebelum kelahiran sapi ini, siang malam para ilmuwan dajjalitu mencoba menghasilkan sapi merah mulus tanpa cacat melalui rekayasa genetika.
Dari rekayasa genetika ini lahirlah sapi merah yang berasal dari induk sapi betina berwarna hitam putih san sapi jantan berwarna campuran.
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
Bagi Yahudi, mereka perlu menunggu sampai sapi itu berusia 3 tahun sebelum dapat di gunakan sebagai korban, jika saat itu tiba maka Yahudi akan memulai ritual kuno Yahudi pertanda dimulainya milenium baru.***