Pemerintah Israel Capai Kompromi dengan Pemukim Yahudi Ilegal, Bangun Pos terdepan Di Tepi Barat

- 1 Juli 2021, 07:06 WIB
 Warga Palestina berkumpul untuk unjuk rasa hari kedua menuntut Presiden Mahmoud Abbas mengundurkan diri di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, 26 Juni 2021/REUTERS/Mohamad Torokman   
Warga Palestina berkumpul untuk unjuk rasa hari kedua menuntut Presiden Mahmoud Abbas mengundurkan diri di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, 26 Juni 2021/REUTERS/Mohamad Torokman   /

LINGKAR KEDIRI - Israel telah mencapai kompromi dengan pemukim Yahudi untuk medirikan pemukiman di Tepi Barat.

Oleh Sebab itu Israel dengan cepat mendirikan pos terdepan yang ilegal di Tepi Barat yang diduduki bulan lalu.

Dilansir dari AP News, berdasarkan perjanjian, para pemukim akan pergi pada akhir minggu.

Daerah itu akan menjadi zona militer tertutup, tetapi rumah-rumah dan jalan-jalan akan tetap ada.

Baca Juga: Pasukan Militer AS di Suriah dan Irak Diserang dengan Roket yang Diduga dari Milisi Iran

Sebuah survei akan dilakukan yang menurut para pemukim akan membuktikan bahwa pos terdepan itu tidak didirikan di atas tanah yang dimiliki secara pribadi oleh orang-orang Palestina.

Media setempat melaporkan hal itu akan membuka jalan otorisasi, memungkinkan mereka untuk mendirikan sekolah agama dan bagi beberapa keluarga untuk kembali.

Para pemukim menamai pos terdepan Eviatar, setelah seorang Israel dibunuh oleh seorang Palestina pada 2013, dan mengatakan itu adalah rumah bagi puluhan keluarga.

Ini merupakan ujian awal bagi pemerintah baru Israel, yang bergantung pada koalisi rapuh termasuk partai-partai yang mendukung dan menentang para pemukim.

Warga Palestina di desa-desa terdekat mengatakan bahwa pos terdepan itu dibangun di atas tanah mereka dan khawatir itu akan tumbuh dan bergabung dengan pemukiman yang lebih besar di dekatnya.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x