LINGKAR KEDIRI - Kabar lahirnya seekor sapi (heifer) berwarna merah di sebuah kuil Yahudi di Israel menjadi sebuah berita kontroversial.
Bagi kaum zionis atau bangsa Yahudi, kelahiran sapi merah ini diyakini sebagai pertanda yang di isyaratkan dalam kitab taurat.
Kelahiran sapi merah dalam kitab taurat merupakan pertanda akan datangnya sang messiah atau juru selamat, serta legitimasi untuk membangun kuil ketiga Sulaiman yang lokasinya berada di Masjidil Aqsha.
Heifer atau sapi ini nantinya akan di sembelih dan dijadikan sebagai korban pembakaran, kemudian abunya dibuat menjadi cairan lengket yang digunakan dalam upacara orang Yahudi.
Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa, Salah Satunya Akan Mempersulit Jodoh dan Rejeki Jika Dilanggar
Orang Yahudi percaya bahwa ritual ini harus dilakukan sebelum dapat memasuki situs kuno kuil di Yarussalem untuk memulai mendirikan bangunan kuil yang baru.
Dengan lahirnya sapi merah kaum Yahudi merasa memiliki wewenang untuk menghancurkan Al Aqsha sebagai tugas dari Tuhan.
Baca Juga: Pakar Ungkap Virus yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Sebut Tingkat Kematian sampai 75 Persen