LINGKAR KEDIRI - Kabar lahirnya seekor sapi (heifer) berwarna merah di sebuah kuil Yahudi di Israel menjadi sebuah berita kontroversial.
Bagi kaum zionis atau bangsa Yahudi, kelahiran sapi merah ini diyakini sebagai pertanda yang di isyaratkan dalam kitab taurat.
Kelahiran sapi merah dalam kitab taurat merupakan pertanda akan datangnya sang messiah atau juru selamat, serta legitimasi untuk membangun kuil ketiga Sulaiman yang lokasinya berada di Masjidil Aqsha.
Heifer atau sapi ini nantinya akan di sembelih dan dijadikan sebagai korban pembakaran, kemudian abunya dibuat menjadi cairan lengket yang digunakan dalam upacara orang Yahudi.
Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa, Salah Satunya Akan Mempersulit Jodoh dan Rejeki Jika Dilanggar
Orang Yahudi percaya bahwa ritual ini harus dilakukan sebelum dapat memasuki situs kuno kuil di Yarussalem untuk memulai mendirikan bangunan kuil yang baru.
Dengan lahirnya sapi merah kaum Yahudi merasa memiliki wewenang untuk menghancurkan Al Aqsha sebagai tugas dari Tuhan.
Baca Juga: Pakar Ungkap Virus yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Sebut Tingkat Kematian sampai 75 Persen
Al Aqsha sendiri merupakan tempat suci umat islam yang ketiga setelah Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Berita lahirnya sapi merah itupun mendapat kecaman keras dari kaum muslim, karena konon katanya kuil Yahudi Kuno berada di lokasi Masjidil Aqsha.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, 5 Virus ini Jadi Ancaman Pandemi Dunia, Dari Virus Nipah Hingga Virus Zika
Sejak berdirinya negara zionis, para rabi Yahudi sangat berhasrat menghancurkam Dome of The Rock dan MasjidilAqsha, yang lokasinya berdampingan.
Hal itu bertujuan untuk memberikan jalan bagi pembangunan kuil sulaiman yang baru.
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
Kelahiran sapi merah sebagai tumbal dajjal merah ini diperlukan 2000 tahun lamanya, penantian yang lama tersebut membuat gesekan antara muslim dan zionis di Yarussalemmakin memanas.
Ini adalah salah satu tanda akhir zaman bagi umat islam, tanda-tanda ini seharusnya membuat umat islam segerqa sadar dan merapatkan shaf serta mempererat ukhuwah.
Semoga Allah SWT menguatkan umat islam untuk menghadapi kejadian besar yang akan segera muncul.***