Khawatir Ide Perdana Menteri Inggris, Peneliti Menemukan Cara Cepat Penyembuhan Long Covid

- 15 Juli 2021, 07:51 WIB
Ilustrasi perawatan untuk fenomena Long Covid-19
Ilustrasi perawatan untuk fenomena Long Covid-19 /Pixabay/Geraldoswald62

LINGKAR KEDIRI - Para ilmuwan di Inggris tergugah untuk melakukan penelitian penyembuhan long covid.

Penelitian tersebut berupaya untuk menyembuhkan pasien long covid dengan cepat.

Upaya tersebut dipicu adanya rasa khawatir akan kebijakan yang dikeluarkan perdana menteri Inggris Boris Jhonson.

Sebagaimana diketahui Boris Jhonson memiliki ide untuk mencabut aturan pembatasan atau lockdown.

Baca Juga: Denny Darko Ramal Agustus Covid-19 Mereda Hingga Bulan Keberuntungan Pernikahan Rizky Billar Dan Lesti Kejora

Para peneliti di Inggris menyebut tes darah baru dapat segera dikembangkan.

Pengembangan ini untuk mengidentifikasi agar long covid dapat sembuh dengan cepat.

Lebih lanjut, para peneliti telah menemukan "autoantibodi" yang tidak muncul pada pasien long covid, sehingga gejala terjadi lebih panjang.

Sebagai informasi, antibodi menyerang virus, sementara autoantibodi mengaktifkan sel-sel sehat yang menjadi alasan munculnya long covid, demikian klaim para peneliti di Imperial College London.

Kemudian Danny Altmann, profesor imunologi, yang telah lama mempelajari Covid mengatakan bahwa tes darah dapat mendeteksinya dan siap dalam waktu enam hingga 18 bulan.

Hingga akhirnya diketahui, alasan para peneliti bekerja keras karena khawatir dengan ide Boris Johnson yang akan mencabut seluruh aturan pembatasan di Inggris pada 19 Juli 2021, meski kasus Covid-19 akan melonjak hingga peningkatan besar long covid.

Baca Juga: Sorot Kasus Covid-19 di Indonesia, Media Asing Peringatkan Skenario Terburuk Hingga Bantuan dari Luar Negeri

Pada saat yang sama, ia percaya bahwa NHS akan kesulitan untuk mengatasinya.

“Sulit untuk menghindari prediksi bahwa 100.000 infeksi baru sehari sama dengan 10.000 hingga 20.000 kasus long Covid dalam sehari, terutama pada orang muda. Itu banyak kerusakan pada banyak nyawa,” katanya.

Dia yakin tentang identifikasi long covid dan mengatakan temuan oleh para peneliti Imperial adalah kemajuan yang "menarik".

"Saya cukup optimis, jadi saya berharap dalam enam bulan kami akan melakukan tes darah sederhana yang bisa Anda dapatkan dari dokter Anda," jelasnya.

Prof Altmann mengatakan ada kemungkinan bahwa beberapa orang akan memiliki long covid dengan virus yang tinggal di dalam tubuh sementara, sehingga mereka akan memiliki masalah lain dengan sistem kekebalan mereka.

Baca Juga: Dua Kali Divaksin Malah Kena Covid-19 Lalu Meninggal? Ini Tanggapan Eks Menkes Siti Fadilah Supari

Dikutip Lingkarkediri.com dari artikel sebelumnya tayang di Pangandaran Pikiranrakyat.com dengan judul "Khawatir Ide Gila Boris Johnson, Peneliti Inggris Temukan Cara Sembuhkan Long Covid", long covid adalah istilah yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki gejala yang diperpanjang, lebih dari dua minggu.

Bahkan, mereka yang menderita long covid akan berbeda, dari semula orang aktif menjadi terbaring di tempat tidur karena kelelahan setelah berolahraga ringan.***(Khairunnisa Fauzatul/PR Pangandaran)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: pangandaran pikiran rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah