LINGKAR KEDIRI – Kontroversi sebuah data 2,94 terabyte mengungkap perusahaan offshore atau eksplorasi minyak lepas pantai milik elit kaya dari lebih dari 200 negara dan wilayah.
Ini adalah orang-orang yang menggunakan surga pajak dan kerahasiaan untuk membeli properti dan menyembunyikan aset, dan banyak yang menghindari pajak.
Lebih buruk lagi, dalam data tersebut termasuk lebih dari 330 politisi dan 130 miliarder Forbes, serta selebritas, penipu, pengedar narkoba, anggota keluarga kerajaan, dan pemimpin kelompok agama di seluruh dunia.
Baca Juga: Segera Tanam! 7 Tumbuhan Dipercaya Mendatangkan Rezeki, Menurut Primbon Jawa
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari icij.org, Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional menghabiskan lebih dari satu tahun untuk menyusun, meneliti, dan menganalisis lebih dari 11,9 juta catatan dalam kebocoran Pandora Papers.
Tugas itu melibatkan tiga elemen utama, yaitu jurnalis, teknologi, dan waktu.
Data 2,94 terabyte, bocor ke ICIJ dan dibagikan dengan mitra media di seluruh dunia, tiba dalam berbagai format, sebagai dokumen, gambar, email, spreadsheet, dan banyak lagi.
Baca Juga: Sangat Ampuh, 2 Surah Al-Quran Ini Mampu Menghilangkan Pengaruh Santet dan Ilmu Hitam
Catatan tersebut mencakup jumlah informasi yang belum pernah ada sebelumnya tentang apa yang disebut sebagai pemilik manfaat dari entitas yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania Raya, Seychelles, Hong Kong, Belize, Panama, South Dakota, dan yurisdiksi kerahasiaan lainnya.