Data itu juga berisi informasi tentang pemegang saham, direktur dan pejabat.
Selain orang kaya, terkenal dan terkenal, mereka yang terkena kebocoran termasuk orang-orang yang tidak mewakili kepentingan publik dan yang tidak muncul dalam pelaporan, seperti pemilik usaha kecil, dokter, dan lainnya, biasanya kaya, dan individu jauh dari sorotan publik.
Pandora Papers membuat heboh masyarakat Indonesia karena ada nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Luhut Binsar Pandjaitan namanya masuk dalam Pandora Papersm, karena disebut sempat menjadi pejabat salah satu shell company atau perusahaan cangkang di Republik Panama.
Perusahaan tersebut kemudian diketahui tepatnya bernama Petrocapital S.A.
Di sisi lain, ada juga nama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto disebut dalam laporan investigasi Pandora Papers tersebut.
Airlangga Hartarto dan Gautama Hartarto diduga juga memiliki sebuah shell company di British Virgin Island.
Di mana wilayah tersebut adalah sebuah yuridiksi yang banyak diketahui sebagai wilayah bebas pajak di kawasan Karibia.