Karena pembelian 24 unit F-16 bekas dari kuburan pesawat inilah Indonesia pernah diejek.
Indonesia dikatakan belum mampu membeli jet tempur baru dan hanya bergantung pada 24 F-16 bekasan AS.
"Mereka suka berbelanja, tetapi membeli adalah cerita lain," kata Wakil presiden analisis di Teal Group dari AS, Richard Aboulafia dikutip dari Desk Jabar dalam artikel "Diejek Beli F-16 Bekas dari Kuburan Pesawat, Kementerian Pertahanan Indonesia Langsung Pajang Foto Rafale."
"Persyaratan pesawat tempur baru telah ada selama bertahun-tahun; mereka tidak pernah benar-benar membeli pesawat tempur Barat yang baru," tambahnya.
Padahal Indonesia sudah mengajukan permintaan agar AS menyuplai F-35 sekalian F-15 Eagle II.
Tapi nama yang disebut pertama tak mau dituruti oleh Washington.
Walhasil Indonesia banting setir untuk segera memproses pembelian Rafale dari Prancis.
Hal itu diungkapkan oleh Menhan Prabowo Subianto.