Hillary Clinton Disebut 'Penjahat Perang' di Acara Pelantikan Rektor Universitas di Irlandia, Ada Apa?

- 24 November 2021, 18:28 WIB
Mantan Senator Amerika Serikat, Hillary Clinton.
Mantan Senator Amerika Serikat, Hillary Clinton. / Instagram.com/@hillaryclinton

LINGKAR KEDIRI – Hillary Clinton adalah salah satu kandidat presiden sekaligus diplomat handal Amerika Serikat (AS), dalam acara yang menjadikan dia Rektor di Queen’s University di Irlandia Utara ia diteriaki demonstran penjahah perang.

Universitas yang hendak dipimpinnya itu sudah berdiri sejak tahun 1840-an, sebenarnya Clinton akan dikukuhkan menjadi rektor pada tahun 2020.

Pasalnya wabah pandemi Covid-19 yang melanda AS masih ada, terpaksa mundur dan diadakan di tahun 2021.

Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dikabarkan Gunakan Jabatannya Demi Habib Rizieq Hirup Udara Bebas? Simak Faktanya!

Tercatat ia adalah wanita pertama yang akan menjadi rektor Queen University tersebut.

Tak berlangsung mulus saat ia akan memasuki gedung kampus, beberapa pendemo yang hadir meneriaki dirinya  sebagai penjahat perang.

Terdengar teriakan ‘Shame on Queen’s, Shame on you' dan 'War criminal' atau Penjahat perang! Keluar! Keluar! Keluar!’ dari pengunjuk rasa.

Clinton saat bersama anak kecil dibelakangnya yang dan sedang mengenakan jubah tersebut acuh lalu tidak menghirau kerumunan tersebut.

Baca Juga: Cek Fakta: Daftar Tersangka Pembunuhan Subang Disebut Terungkap, Mimin dan Yosef Tak Bisa Lari? Simak Faktanya

Tanpa rasa bersalah, wanita tersebut melangkah ke dalam gedung kampus.

Halaman:

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Reuters Instagram @unexplnd


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah