LINGKAR KEDIRI – Hillary Clinton adalah salah satu kandidat presiden sekaligus diplomat handal Amerika Serikat (AS), dalam acara yang menjadikan dia Rektor di Queen’s University di Irlandia Utara ia diteriaki demonstran penjahah perang.
Universitas yang hendak dipimpinnya itu sudah berdiri sejak tahun 1840-an, sebenarnya Clinton akan dikukuhkan menjadi rektor pada tahun 2020.
Pasalnya wabah pandemi Covid-19 yang melanda AS masih ada, terpaksa mundur dan diadakan di tahun 2021.
Tercatat ia adalah wanita pertama yang akan menjadi rektor Queen University tersebut.
Tak berlangsung mulus saat ia akan memasuki gedung kampus, beberapa pendemo yang hadir meneriaki dirinya sebagai penjahat perang.
Terdengar teriakan ‘Shame on Queen’s, Shame on you' dan 'War criminal' atau Penjahat perang! Keluar! Keluar! Keluar!’ dari pengunjuk rasa.
Clinton saat bersama anak kecil dibelakangnya yang dan sedang mengenakan jubah tersebut acuh lalu tidak menghirau kerumunan tersebut.
Tanpa rasa bersalah, wanita tersebut melangkah ke dalam gedung kampus.