Korea Selatan Dikabarkan Potong Biaya Proyek Pesawat KF-21 Boramae, Indonesia Sepertinya Semakin Diuntungkan

- 28 November 2021, 16:00 WIB
DAPA rilis video kehebatan jet tempur KF-21 Boramae
DAPA rilis video kehebatan jet tempur KF-21 Boramae /KAI

LINGKAR KEDIRI – Program Akuisisi Pertahanan Administrasi (DAPA) Korea Selatan dikarabkan telah menurunkan biaya pengembangan dan manufaktur untuk jet tempur KF-21 Boramae.

Korea Selatan pada akhirnya mengurangi biaya proyek tersebut dengan $0,4 juta.

Program tersebut, yang sebelumnya diperkirakan mencapai $7,2 miliar (8,6 triliun KRW), sekarang akan menelan biaya $6,8 miliar (8,1 triliun KRW), Janes melaporkan, merujuk pada sumber yang tidak disebutkan namanya di dalam agensi tersebut.

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 28 November 2021, Gemini Pegang Suara Sendiri, Cancer Latih Pikairanmu

Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Zona Jakarta, pengurangan biaya tersebut adalah hasil dari program KF-21 diberikan pembebasan pajak, setelah ditetapkan sebagai 'artikel pertahanan'. 

Mitra utama Korea Selatan, Indonesia, juga akan melihat pengurangan biaya untuk bagiannya sendiri dalam program tersebut yang telah diturunkan menjadi $1,35 miliar (1,6 triliun KRW). 

KF-21 Boramae, hasil dari program pengembangan KF-X yang sudah berjalan lama, adalah jet tempur siluman yang saat ini sedang dikembangkan oleh Korea Aerospace Industries (KAI).

 Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 28 November 2021, Pisces Siapkan Vitamin, Sagitarius Mulai Rutinitas Baru

Pesawat ini sering dikritik karena biayanya yang tinggi, suatu hal yang hampir menyebabkan program tersebut dibatalkan pada banyak kesempatan.

Program ini merupakan pengembangan bersama antara Korea Selatan dan Indonesia dengan yang pertama menyumbang 80% dari dana, dan yang terakhir memberikan 20%.

Pembagian tanggung jawab telah menjadi subyek perselisihan antara para mitra, dan perselisihan, yang telah berlangsung selama beberapa tahun, baru-baru ini diselesaikan pada November 2021. 

 Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini, Minggu, 28 November 2021: Live Liga Inggris Chelsea vs Manchester United

Peluncuran jet berlangsung pada April 2021. Menurut KAI, penerbangan perdana prototipe dijadwalkan pada 2022, dan produksi massal akan dimulai pada 2026.

Untuk diketahui, Program Akuisisi Pertahanan Administrasi (DAPA) Korea Selatan sebelumnya mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan Indonesia pada 12 November 2021.

Dengan kedua negara menyetujui pembayaran yang akan dilakukan Indonesia untuk pengembangan jet tempur KF-21.

 Baca Juga: 5 Mitos Aneh Luar Negeri yang Tidak Masuk Akal, Salah Satunya Injak Kotoran Bisa Membawa Berkah

“Indonesia akan melakukan pembayaran selama lima tahun ke depan hingga 2026, dan 30% dari itu akan menjadi transfer dalam bentuk barang,” seorang pejabat DAPA yang tidak disebutkan namanya dikutip oleh The Korea Herald.

Negara-negara akan berbagi biaya sesuai dengan kesepakatan yang dicapai pada tahun 2015, dengan Korea Selatan menanggung 80% dari biaya, dan Indonesia berkontribusi 20%.

Perselisihan antar negara ini sendiri dimulai pada tahun 2017, ketika Indonesia gagal memberikan jumlah penuh yang dijadwalkan untuk dibayarkan untuk tahun itu.

Sejak itu, negara-negara tersebut bentrok, dengan Indonesia mengklaim Korea Selatan tidak menepati kesepakatannya dalam hal teknologi yang akan diterima Indonesia.

 Baca Juga: Subang Update: dr. Hastry Sebut Tidak Butuh Pengakuan Pelaku Pembunuh Tuti dan Amel, Hanya Cari Alat Bukti!

Meski kesepakatan telah tercapai, negara-negara tersebut akan terus membahas metode pasti pembayaran yang akan ditransfer.

Bagian 'in-kind' dari kesepakatan mengacu pada Indonesia membayar 30% dari biaya dalam bentuk 'non-moneter', seperti sumber daya alam atau jenis produk lainnya.

Sementara itu, FlightGlobal mengutip sumber di industri Korea Selatan yang menyatakan bahwa Indonesia ingin membayar dengan pesawat angkut ringan CN-235 yang dikembangkan bersama oleh CASA Spanyol dan IPTN Indonesia, dan dibangun di Indonesia.

Oleh sebab itu, kemungkinan dengan pengurangan biaya ini Indonesia akan lebih hemat, dan adanya pembiayaan melalui produk lain akan menguntungkan.

Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Zona Jakarta dengan judul “Semakin Mendekati Produksi, Korea Selatan Sesuaikan Biaya Pembuatan KF-21 Boramae Indonesia”.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x