LINGKAR KEDIRI – Dalam waktu singkat sejak ditemukan, varian Omicron telah menyebabkan serangkaian kekhawatiran baru tentang fase pandemi selanjutnya.
Hanya beberapa hari setelah melabelinya sebagai "Varian Kekhawatiran", Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa cabang virus terbaru ini menimbulkan risiko global "sangat tinggi".
Lantarad adanya kemungkinan menyebar lebih mudah dan dapat resisten terhadap vaksin atau bahan alami daripada varian Delta yang sekarang dominan.
Baca Juga: Tragedi Pulau Jawa yang Terombang-ambing di Tengah Lautan dan Gunung Semeru Sebagai Pasak Bumi
Komunitas ilmiah memperingatkan bahwa data masih sangat jarang, dan tidak akan tahu pasti tantangan apa yang ditimbulkannya setidaknya selama beberapa hari atau minggu.
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari Best Life Online, beberapa ahli, termasuk CEO Moderna Stéphane Bancel, memperkirakan varian Omicron baru dapat menimbulkan ancaman serius saat menyebar.
Baca Juga: Puncak Tertinggi Gunung Semeru Sering Terdengar Suara Gaib, Rangkaian Sesaji Sebagai Gantinya
Dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada 30 November, Bancel menyatakan kekhawatiran bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini mungkin kurang efektif terhadap varian Omicron yang baru ditemukan.
"Tidak ada dunia, saya pikir, di mana [keefektifan] adalah tingkat yang sama ... kami miliki dengan Delta," katanya, menambahkan bahwa jumlah mutasi protein lonjakan virus berarti vaksin yang digunakan saat ini kemungkinan harus berubah.