LINGKAR KEDIRI – Pembelian jet tempur Sukhoi Su-35 sebanyak 11 unit dilakukan dengan sekema ibal dagang antara Rusia dengan Indonesia.
Bahkan terkait kontrak pembelian tersebut sudah ditekankan oleh Kemenha saat Ryamizard Ryacudu saat dirinya menjabat sebagai Menteri Pertahanan pada tahun 2018 lalu.
Tetapi rencana pembelian Su-35 antara Rusia dengan Indonesia sudah dibicarakan dari dulu yaitu pada tahun 2017.
Baca Juga: Penderita Diabetes Jangan Panik Gula Darah, Rutin Makan Ini Saat Sarapan, Seketika Stabil
Walau keinginan Indonesia yang sangat kuat untuk memiliki Su-35, justru yang disayangkan adalah skema imbal dagang yang disepakati tidak berjalan dengan lancar.
Dilansir dari Zona Jakarta dalam ‘Dikira Bikin Rugi Indonesia, Permintaan Karet Mentah dari Rusia untuk Ditukar Su-35 Punya Dampak Baik bagi RI’.
Proses pembicaraan tentang imbal dagang tersebut sebelumnya telah dilakukan dari tahun 2017, dimana pada tahun tersebut Enggartiasto Lukita yang menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia.
Dalam pembicaraan tersebut, Rusia meminta komoditas yang ditukar dengan Su-35 ialah karet mentah yang banyak diproduksi di Indonesia.
Baca Juga: Senapan Serbu Buatan PT Pindad Ini Mampu Tembus Rompi Plat Baja dan Saingi Senjata Ternama Dunia