Amerika Serikat Jadi Sombong dan Arogan Setelah Uni Soviet Runtuh, Begini kata Mikhail Gorbachev

- 3 Januari 2022, 12:46 WIB
Gorbachev dan Vladimir Putin. Komentar Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev: Tentara AS di Afghanistan Gagal Sejak Awal Invasi
Gorbachev dan Vladimir Putin. Komentar Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev: Tentara AS di Afghanistan Gagal Sejak Awal Invasi /Reuters/

 

LINGKAR MADURA - Mantan pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev menyebut bahwa Amerika Serikat tumbuh sombong dan arogan setelah runtuhnya Uni Soviet.

Mikhail Gorbachev yang merupakan mantan Presiden Uni Soviet itu merujuk komentar soal sikap Amerika Serikat tersebut pada perluasan aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Presiden Rusia, Vladimir Putin semakin bersikeras bahwa NATO melanggar batas dekat dengan perbatasan Rusia, dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, pekan lalu Rusia juga menuntut jaminan hukum bahwa aliansi yang dipimpin Amerika Serikat menghentikan ekspansi ke arah timur.

 Baca Juga: Jokowi Mendapat Undangan Secara Khusus Dari Presiden Amerika Serikat, Menkes: Bahas Masalah Pandemi

Diketahui, Mikhail Gorbachev mengundurkan diri sebagai presiden Uni Soviet pada 25 Desember 1991, beberapa hari setelah para pemimpin Belarus, Rusia dan Ukraina mengatakan bahwa Uni Soviet telah runtuh.

"Bagaimana seseorang dapat mengandalkan hubungan yang setara dengan Amerika Serikat dan Barat dalam posisi seperti itu," kata Mikhail Gorbachev, dikutip Lingkar Kediri dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com yang melansir dari Channel News Asia.

Mikhail Gorbachev mengatakan ada suasana kemenangan di Barat, terutama di Amerika Serikat setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

 Baca Juga: Cek Fakta: Waspada, Amerika Serikat Peringatkan Penyakit Mirip Polio Akan Datang Akhir Tahun 2021

"Mereka menjadi arogan dan sombong. Mereka mendeklarasikan kemenangan dalam Perang Dingin," kata Mikhail Gorbachev.

Mikhail Gorbachev bersikeras bahwa Moskow dan Washington bersama-sama dalam menarik dunia keluar dari konfrontasi dan perlombaan nuklir.

"Tidak, 'pemenang' memutuskan untuk membangun kerajaan baru. Oleh karena itu ada ide ekspansi NATO," tambah Mikhail Gorbachev.

Namun, Mikhail Gorbachev menyambut baik pembicaraan keamanan yang akan datang antara Moskow dan Washington.

 Baca Juga: Indonesia Disepelekan Tak Bisa Beli Jet Tempur, Amerika Serikat Sebut Tanda Bahaya Jika Indonesia Beli Su-35

 “Mudah-mudahan ada hasilnya,” ujar Mikhail Gorbachev.

Pekan lalu, Moskow mengajukan tuntutan keamanan kepada Barat, dengan mengatakan bahwa NATO tidak boleh menerima anggota baru.

Selain itu, Rusia juga berusaha untuk melarang Amerika Serikat mendirikan pangkalan baru di negara-negara bekas Soviet.

Vladimir Putin juga mengatakan bahwa Washington telah bersedia untuk membahas proposal tersebut dan bahwa pembicaraan dapat terjadi pada awal tahun depan di Jenewa.

 Baca Juga: Rusia Uji Coba Anti-Satelit, Amerika Serikat Bertindak Hingga Sebut Negara Tidak Bertanggung Jawab

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan Washington siap untuk melakukan pembicaraan secepat awal Januari.

Vladimir Putin, mantan agen KGB dan pelayan setia Uni Soviet, mengungkap kekecewaan ketika negara itu runtuh, pernah menyebut keruntuhan itu sebagai bencana geopolitik terbesar abad ke-20.

Banyak orang Rusia mengingat akhir era Soviet untuk krisis ekonomi dan politik yang mengikutinya, dan memuji Vladimir Putin dengan mengembalikan negara itu ke arena internasional.

Baca Juga: Amerika Serikat Tak Terima dan Diduga Ingin Gagalkan Indonesia yang Ingin Ciptakan KF-21 Boramae

Valentina Shmeleva melabeli para pemimpin yang mendahului Vladimir Putin sebagai pengkhianat, terutama presiden pertama Rusia Boris Yeltsin.

"Gorbachev menghancurkan Uni Soviet dan si pemabuk Yeltsin membantu," kata pria berusia 84 tahun itu.

Evgeny Dotsenko, 46, mengatakan sangat disayangkan bahwa Uni Soviet runtuh.

"Saya lahir dan besar di Uni Soviet dan saya suka hidup saat itu. Semuanya gratis: Pendidikan, obat-obatan, semuanya," pungkas Evgeny Dotsenko.***(Linda Agnesia – PR Tasikmalaya)

 

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: tasikmalaya.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah