LINGKAR KEDIRI – Sejak 2014 (dan bahkan sebelumnya) Rusia telah berusaha memaksa Kyiv untuk menyetujui dominasi regionalnya.
Peperangan tingkat rendah di perbatasan timur Ukraina telah menelan ratusan nyawa dan mengganggu politik dan ekonomi di seluruh negeri.
Beberapa analis menyebut ini perang "zona abu-abu" atau "hibrida", meskipun kedua istilah tersebut menunjukkan lebih banyak hal baru daripada yang sebenarnya diungkapkan oleh tindakan Rusia.
Tapi sekarang tentu saja Rusia mengancam untuk memaksakan kehendaknya melalui cara militer yang lebih tradisional.
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari laman 19fortyfive.com, AS hampir mengesampingkan tanggapan menggunakan kekuatan militer di udara, di laut, atau di darat.
Pesawat tempur AS tidak akan memperebutkan wilayah udara Ukraina, dan kapal perang AS tidak mungkin menyerang rekan-rekan Rusia mereka atau mengirimkan persenjataan dari laut ke darat.
Baca Juga: Baby L Telah Temani Rizky Billar dan Lesti Kejora Bekerja Sejak Dini, Tuai Pujian dari Banyak Artis
Prospek tentara AS yang bertempur di Ukraina tampaknya sangat jauh. Tapi tentu saja, Amerika Serikat memiliki banyak alat di kotak peralatan.