Disebutkan bahwa radar pada FA-50 bisa menggunakan komponen dari perusahaan Amerika Serikat ataupun dari Korea Selatan.
Namun hal tersebut bisa terjadi jika Malaysia benar-benar memilih pesawat FA-50 tersebut.
Dikonfirmasi oleh Manajer Regional KAI Lee Chang Jae bahwa radar buatan Israel yang berada di FA-50 akan dikonversi ke negara lain, jika Malaysia menjadikan FA-50 pilihannya.
Lee Chang Jae juga menyampikan bahwa nantinya FA-50 bisa dipasaingi dengan radar Active Electronically Scanned Array (AESA).
Dimana radar AESA ini digunakan oleh pesawat generasi 4.5 yaitu KF-21 Boramae yang kini tengah dikembangkan oleh Korea Selatan dan Indonesia.
Radar AESA sendiri dirancang untuk mendeteksi dan mengidentifikasi beberapa target secara bersamaan pada jarak lebih dari 200 km.
Bahkan radar AESA ini dirancang sebagai upaya pertama Korea Selatan dalam pengembangan pesawat paling modern di dunia.
Bahkan radar AESA lebih unggul dibandingkan dengan radar PESA (Passive Electronically Scanned Array).
Sebab radar AESA mampu mendeteksi target yang lebih jauh dan akurat walaupun target tersebut sangat kecil dan juga mampu menahan aksi “jamming” oleh musuh.