LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.
Baca Juga: Joe Biden Siap Berikan Hukuman Keras pada Pemasok Teknologi Militer yang Berada di Pihak Rusia
Namun, beredar Informasi yang saat ini, bahwa tentara Ukraina merebut kembali kota-kota di sekitar Kyiv dan secara bertahap dan mendorong Rusia keluar dari ibukota.
Volodymyr Borysenko, walikota wilayah Boryspol, bagian timur ibukota Ukraina Kyiv, mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah merebut kembali daerah terdekat. Sekitar 20.000 orang diperintahkan untuk mengungsi dari daerah tersebut.
"Pasukan Ukraina merebut kembali sebuah daerah dari pasukan Rusia antara Boryspol dan Brovary pada 24 Maret 2022, Mereka bisa saja melangkah lebih jauh, tetapi berhenti untuk menghindari membahayakan warga sipil," kata Borysenko.
Pembaruan oleh Intelijen Pertahanan Inggris pada 25 Maret 2022 mengatakan, bahwa jalur pasokan Rusia kelebihan beban, memungkinkan pasukan Ukraina untuk merebut kembali kota-kota dan mengerahkan pertahanan 35km utara Kyiv musim dingin.