Kehancuran di Mana-mana, Semakin di Ujung Tanduk, Warga Ukraina: Tidak Ada yang Bisa Diharapkan

- 27 Maret 2022, 20:30 WIB
Seorang pria berjalan dengan seekor anjing di lokasi penembakan sebuah pusat perbelanjaan di distrik Podilskyi di Kyiv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 21 Maret 2022.
Seorang pria berjalan dengan seekor anjing di lokasi penembakan sebuah pusat perbelanjaan di distrik Podilskyi di Kyiv, saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 21 Maret 2022. /Foto: REUTERS/FSERHII NUZHNENKO/

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Pejabat militer Rusia mengatakan 14.000 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran setelah satu bulan operasi militer khusus Rusia.

Ukraina telah menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas dalam pertempuran, menurut seorang pejabat senior militer Rusia Quoc Dat.

 Baca Juga: Rusia Terus Hantam dan Kuasai Hampir Seluruh Wilayah, Ukraina Tunjukkan Tanda Serangan Balik

"Setelah lebih dari sebulan pertempuran, tentara Ukraina menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas, 16.000 terluka," kata Jenderal Sergey Rudskoy, kepala Departemen Operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Federal Rusia.

Bahkan, setelah sebulan pertempuran di Ukraina dimulai, lebih dari 3,6 juta orang telah meninggalkan negara Ukraina. Tidak ada yang mempersiapkan sebelumnya, mereka membawa apa pun yang bisa mereka dapatkan saat terburu-buru meninggalkan rumah mereka, percaya bahwa mereka akan segera kembali ke rumah.

 Baca Juga: Ukraina Semakin di Ujung Tanduk, Pertemuan dengan NATO Presiden Zelensky: Beri Kami 1 Persen

Sekarang, bagaimanapun, mereka mengatakan bahwa harapan memudar.

“Awalnya, kami mengira ini akan segera berakhir,” kata Olha Homienko, seorang wanita berusia 50 tahun dari Kharkiv.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x