Rusia Utarakan Pertahanan dan Angkatan Udara Ukraina Hancur Total, Bertentangan dengan Penilaian Negara Barat?

- 27 Maret 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi Invasi Rusia ke Ukraina. /Sergey Pivovarov/Reuters

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.

Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.

 Baca Juga: Dorong Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Pemerintah Berharap Dapat Genjot Perekonomian UMKM

Pejabat militer Rusia saat ini juga mengatakan 14.000 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran. Setelah satu bulan terjadinya operasi militer Rusia.

Ukraina telah menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas dalam pertempuran, menurut seorang pejabat senior militer Rusia Quoc Dat.

"Setelah lebih dari sebulan pertempuran, tentara Ukraina menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas, 16.000 terluka," kata Jenderal Sergey Rudskoy, kepala Departemen Operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Federal Rusia.

 Baca Juga: Isu Panas, Messi Disebut Miliki Keinginan Pensiun dari Tim Ini Setelah Piala Dunia 2022 Berakhir

Menurut perkiraan Rudskoy, semua 24 unit besar Ukraina yang ada sebelum Rusia meluncurkan operasi menderita kerugian.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x