LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.
Pejabat militer Rusia saat ini juga mengatakan 14.000 tentara Ukraina tewas dalam pertempuran. Setelah satu bulan terjadinya operasi militer Rusia.
Ukraina telah menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas dalam pertempuran, menurut seorang pejabat senior militer Rusia Quoc Dat.
"Setelah lebih dari sebulan pertempuran, tentara Ukraina menderita sekitar 30.000 korban, termasuk 14.000 tewas, 16.000 terluka," kata Jenderal Sergey Rudskoy, kepala Departemen Operasi Staf Umum Angkatan Bersenjata Federal Rusia.
Baca Juga: Isu Panas, Messi Disebut Miliki Keinginan Pensiun dari Tim Ini Setelah Piala Dunia 2022 Berakhir
Menurut perkiraan Rudskoy, semua 24 unit besar Ukraina yang ada sebelum Rusia meluncurkan operasi menderita kerugian.