Miris Nasib Warga Ukraina 1.189 Terbunuh Karena Adanya Invasi Rusia, Begini Respon PBB

- 31 Maret 2022, 12:37 WIB
Saat pertemuan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Diplomat Rusia dengan Amerika Serikat dan Inggris saling menyalahkan saat membahas penggunaan senjata kimia.
Saat pertemuan di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Diplomat Rusia dengan Amerika Serikat dan Inggris saling menyalahkan saat membahas penggunaan senjata kimia. /Reuters/Lucas Jackson/

LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.

Michelle Bachelet memperingatkan Rusia mungkin telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah sakit di Ukraina.

 Baca Juga: Joe Biden Bertindak Tegas, Rusia Diminta Dikeluarkan dari Kelompok G20, Kremlin: Tidak Masalah

Bachelet mengatakan kantornya telah menerima laporan bahwa pasukan Rusia telah menggunakan munisi tandan di daerah berpenduduk Ukraina setidaknya 24 kali.

"Rusia mungkin telah melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga sipil dan menghancurkan rumah sakit di kota-kota Ukraina yang dibombardir," kata pejabat tinggi hak asasi manusia PBB.

 Baca Juga: Detik-detik Pelaku Subang Akan Terungkap, Sosok Ini Mendadak Menantang Danu, Ahmad Taufan: Ini Sudah Provokasi

Berbicara kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada hari Rabu, Michelle Bachelet mendesak Rusia untuk mengakhiri invasi lima minggu.

Rusia telah membantah menggunakan senjata semacam itu atau menargetkan warga sipil sejak meluncurkan pada 24 Februari apa yang disebutnya operasi khusus untuk melucuti senjata dan denazifikasi Ukraina

Bachelet mengatakan bahwa telah mengerahkan hampir 60 pemantau PBB di Ukraina, telah memverifikasi 77 insiden di mana fasilitas medis rusak, termasuk 50 rumah sakit.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x