Dihukum oleh Berbagai Negara, Kini Pihak Rusia Datangi India untuk Meminta Dukungan Penuh

- 3 April 2022, 13:00 WIB
Rusia dan India jalin kesepakatan baru terkait mata uang untuk alat tukar kedua negara
Rusia dan India jalin kesepakatan baru terkait mata uang untuk alat tukar kedua negara /Pixabay/

LINGKAR KEDIRI - Posisi Rusia saat ini bisa disebut dalam kondisi terhimpit.

Sebab, banyak negara di dunia ini yang memberikan sanki dan memutuskan hubungan ekonomi dengan Rusia.

Tentu hal ini menjadi sebuah kekhawatiran tersendiri bagi Rusia.

Baca Juga: Menjelang Terungkapnya Kasus Subang, Pria Ini Ungkap Dugaan Motif Pembunuhan, Berkaitan Harta Diantaranya

Walaupun Rusia nampak bisa mengatasi masalahnya sendiri.

Di sisi lain, Rusia akan meningkatkan pemakaian mata uang non-Barat dalam perdagangan dengan negara lain seperti India, kata Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov.

Lavrov mengunjungi India untuk mencari dukungan dari negara yang telah lama dianggap sebagai sekutu Rusia itu.

Kunjungannya dilakukan sehari setelah AS dan Inggris menekan India untuk tidak mengganggu sistem keuangan berbasis dolar dan sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia atas invasinya di Ukraina.

Lavrov memuji India sebagai sahabat yang tidak "memandang dari satu sisi" atas perang di Ukraina.

Baca Juga: Resep Makanan Buka Puasa untuk Mengembalikan Stamina Tubuh, Mudah Dibuat dan Sehat Alami

India dan China adalah dua negara besar yang tidak mengutuk invasi Rusia.

Setelah Lavrov mengunjungi China pekan ini, Beijing mengatakan pihaknya "lebih bertekad" untuk memperluas hubungan dengan Rusia.

"Kita bersahabat," kata Lavrov dalam jumpa pers usai bertemu dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar.

Dia menambahkan jika India melihat krisis di Ukraina dengan "keseluruhan fakta dan tidak cuma secara sepihak".

Bank sentral Rusia, kata Lavrov, sudah beberapa tahun membangun sistem komunikasi informasi keuangan dan India juga memiliki sistem serupa.

Baca Juga: Menjelang Terungkapnya Kasus Subang, Pria Ini Ungkap Dugaan Motif Pembunuhan, Berkaitan Harta Diantaranya

"Sangat jelas bahwa lebih banyak transaksi akan dilakukan melalui sistem ini dengan menggunakan mata uang nasional, bukan dolar, euro dan mata uang lainnya," kata dia.

Rusia adalah pemasok terbesar alat pertahanan ke India dan Lavrov mengatakan kedua negara akan menggunakan mekanisme rupee-ruble untuk memperdagangkan minyak, peralatan militer dan komoditas lain.

"Kami siap memasok barang apa pun yang ingin dibeli oleh India," katanya.

"Saya yakin ada cara untuk melewati hambatan artifisial dari sanksi unilateral ilegal yang dibuat oleh Barat. Hal ini juga terkait dengan kerja sama di bidang teknik-militer," kata Lavrov menambahkan.

Dia juga mengatakan ada sejumlah kemajuan dalam perundingan dengan Ukraina.

"Status non-nuklir, non-blok, netral–itulah yang kini diakui sebagai kebutuhan mutlak," katanya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah