Salah satu aspek yang mungkin dari pelatihan ini adalah simulasi penggunaan misil stand-off yang ditembakkan dari B-2.
Perang di Ukraina telah menunjukkan kepada dunia bahwa peluru kendali yang ditembakkan dari pesawat terbang mewakili lingkungan operasi konflik modern saat ini.
Rusia biasanya berada di luar jangkauan pertahanan udara Ukraina dan menembakkan rudal udara-ke-darat, bahkan senjata hipersonik, ke sasaran di Ukraina.
Amerika Serikat kemungkinan akan memasukkan taktik stand-off ini ke dalam penggunaan pembom seperti B-2.
Baca Juga: Rela Tumbang dari Real Madrid, Thomas Tuchel Bongkar Peluang Ini Untuk Chelsea Masih Tetap Lanjut
Ini mungkin termasuk F-35 yang mempertahankan peran pengawalan yang dapat membantu membersihkan wilayah udara agar pembom dapat beroperasi dengan efisiensi maksimum saat mengirimkan persenjataan mereka ke target.
Latihan Agile Tiger bisa menjadi ajang pembuktian taktik tersebut.
Untuk diketahui, pasangan B-2 dan F-35 adalah salah satu yang dapat dipraktikkan di seluruh dunia karena semakin banyak F-35 yang dijual ke sekutu AS.