Ujian Berat Bagi Umat Muslim, Bentrokan Kembali Memicu Ketegangan di Bulan Suci

- 18 April 2022, 15:45 WIB
Warga Palestina meneriakkan slogan-slogan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang oleh umat Islam dikenal sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, menyusul bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022.
Warga Palestina meneriakkan slogan-slogan di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang oleh umat Islam dikenal sebagai Suaka Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, menyusul bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022. /REUTERS/Ammar Awad

LINGKAR KEDIRI - Ujian berat tengah menghinggapi warga muslim.

Sebab, pada Bulan Ramadhan justru terjadi kekisruhan yang membuat tidak tenang dalam beribadah.

Bentrokan di Yerusalem yang telah memicu ketegangan selama bulan suci Ramadhan menyebar hingga Minggu, memicu 18 penangkapan dan semakin membebani pemerintah koalisi Israel.

Baca Juga: Pasukan Moskow Semakin Ganas, Menlu Rusia: Operasi Militer di Ukraina Bertujuan Mencegah Ekspansi AS

Polisi anti huru hara Israel berhadapan dengan warga Palestina yang melemparkan kembang api di gang-gang Kota Tua yang bertembok setelah kunjungan orang Yahudi ke situs suci yang disengketakan.

Beberapa penumpang di dua bus terluka ringan ketika orang-orang Palestina yang melempar batu menghancurkan jendela kendaraan.

Dan sekelompok kecil pemuja Yahudi diserang.

Konfrontasi hari Minggu tidak sekeras bentrokan di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem dua hari sebelumnya.

Tetapi mereka cukup untuk mendorong sebuah partai Arab kecil tapi penting untuk meninjau keanggotaannya dalam koalisi berkuasa Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, yang tidak lagi memiliki mayoritas di parlemen.

Baca Juga: Memasak Makanan dengan Cara yang Sering Dilakukan Ini Ternyata Meningkatkan Risiko Kena Kanker, Segera Ketahui

Daftar Arab Bersatu - pihak pertama yang diambil dari 21% minoritas Arab di negara itu yang bergabung dengan pemerintah Israel mengatakan pihaknya menangguhkan keanggotaan pemerintahnya atas penanganan Israel atas kekerasan Al-Aqsa dan akan mempertimbangkan secara resmi mengundurkan diri jika keadaan tidak berubah.

Koalisi Bennett menguasai 60 dari 120 kursi di parlemen, termasuk empat dari Daftar Bersatu Arab.

Beberapa komentator politik mengatakan pengumuman itu adalah isyarat simbolis untuk menghilangkan tekanan dari para pemimpin partai selama krisis dan itu bisa diselesaikan pada saat parlemen bersidang kembali bulan depan.

Bennett kehilangan mayoritas parlementernya yang tipis bulan ini setelah seorang anggota parlemen dari partai nasionalisnya mundur.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah