Network
LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Bahkan saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Sementara invasi Rusia ke Ukraina yang dapat dianalisis, salah satu yang Presiden Vladimir Putin rasakan dan sulit untuk mentolerir yaitu penghinaan terus-menerus Moskow oleh Amerika Serikat sejak pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991.
Baca Juga: Setelah Ditemukan Mayat Tuti dan Amel, Sebelum Pemeriksaan Yosef Harus Ganti Baju, Ada Apa?
Bahkan sebanyak 1.260 sasaran militer terkena roket dan artileri semalam, menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh jet tempur MiG-29 Ukraina di dekat desa Malynivka di wilayah Donetsk.
Pada 18 April, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa pasukan Rusia telah memulai pertempuran yang telah mereka persiapkan sejak lama untuk menguasai wilayah Donbas, di Ukraina timur.
Baca Juga: Gunakan Cuka Sari Apel dengan 4 Cara Lezat Ini, Bisa Buat Berat Badanmu Turun Secara Efektif
Setelah lebih dari sebulan meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina, Moskow mengumumkan akhir fase satu pada akhir Maret, dan mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas.
