LINGKAR KEDIRI - Konflik antara Rusia dan Ukraina terjadi tidak terlepas dari sejarah panjang antara Rusia dan Ukraina.
Saat ini konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas, sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Bahkan presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina bisa kehilangan puluhan juta ton biji-bijian, ketika Rusia memblokir pelabuhan di Laut Hitam, menyebabkan krisis pangan di banyak benua.
"Rusia tidak membiarkan kapal masuk, mereka mengendalikan Laut Hitam. Rusia ingin sepenuhnya memblokir ekonomi kita," kata Zelensky.
Ukraina adalah pengekspor utama biji-bijian, makanan, dan logam di dunia. Memblokir ekspor biji-bijian negara itu dapat memengaruhi ketahanan pangan Eropa, Asia, dan Afrika.
Sejak permusuhan pecah di Ukraina, para ahli memperingatkan kemungkinan krisis pangan.
David Beasley, Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP), mengatakan pada 24 Maret bahwa perang di Ukraina telah menciptakan bencana dan akan memiliki dampak global jauh melampaui apa yang telah kita lihat sejak Perang Dunia.