Network
Menghadapi situasi di atas, menurut Defense Express, dilansir LingkarKediri dari laman Defenceview tentara Rusia memutuskan untuk memperketat kontrol wilayah udara untuk "menutupi" lebih dekat formasi pertempuran di pulau yang diduduki sementara.
Menurut media Ukraina, sepasang pejuang mulai direkrut di sana untuk tugas sepanjang waktu, misalnya, pesawat Su-30SM dari Resimen Penerbangan Angkatan Laut ke-43 dari Armada Laut Hitam Rusia.
Pihak Rusia tampaknya berharap bahwa berkat kemunculan sepasang pesawat tempur Su-30SM yang disebutkan di atas, mereka akan dapat mengidentifikasi drone Bayraktar TB2 Ukraina dari jauh untuk merencanakan penghancurannya.
Kekuatan pesawat tempur Su-30SM terletak pada radar passive phased array N011M BARS, yang mampu mendeteksi target udara dengan area refleksi radar yang besar seperti bomber B-52 dari jarak 400 kilometer.
Parameter radar N011M BARS yang terintegrasi pada pesawat tempur Su-30SM dinilai mendekati tipe N035 Irbis yang dilengkapi dengan pesawat tempur multiperan Su-35S, senjata ini lebih rendah kemampuannya dalam mendeteksi target kecil.
Baca Juga: Wolves vs Man City Premier League 12 Mei 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain
Oleh karena itu, ada beberapa keraguan yang muncul di Rusia sebelum misi baru untuk pesawat tempur Su-30SM, karena tidak ada jaminan bahwa radarnya akan dengan mudah mendeteksi Bayraktar TB2.
Kemungkinan pesawat tempur Su-30SM Armada Laut Hitam hanya akan melakukan patroli pada waktu-waktu tertentu, dan sebagian besar waktu, tugas menjaga UAV Bayraktar TB2 Ukraina masih akan diemban oleh kompleks pertahanan udara.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
