Marat Khusnullin juga mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang memiliki kapasitas terbesar di Eropa, akan memasok energi ke Rusia dan Ukraina.
Namun dalam hal itu jika pemerintah Kyiv mau membayar, diketahui bahwa Militer Rusia telah mengambil alih pabrik Zaporizhzhia sejak 8 Maret.
Tetapi, mengenai langkah itu, operator jaringan negara Ukraina, Ukrenergo, pada 18 Mei menolak proposal tersebut.
Ukrenergo mengatakan pembangkit itu berada di jaringan listrik Ukraina dan tetap di bawah kendali spesialis Ukraina.
“Sistem kelistrikan Ukraina saat ini tidak memiliki koneksi fisik ke sistem tenaga Rusia. Oleh karena itu, secara fisik tidak mungkin untuk memasok listrik dari pembangkit listrik Ukraina ke Rusia,” katanya.
Ukrenergo mengatakan Moskow sedang berusaha untuk mengacaukan negosiasi dengan Uni Eropa tentang kemungkinan meningkatkan ekspor listrik.
Sistem jaringan listrik Ukraina telah disinkronkan dengan jaringan Eropa untuk mengurangi ketergantungan negara itu pada Rusia.
Dengan begitu maka langkah itu berarti Ukraina dapat menerima listrik darurat dari Eropa jika serangan militer menyebabkan pemadaman listrik.