Network
LINGKAR KEDIRI - Juru bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk pada 24 Mei mengatakan "operasi militer" Rusia di Ukraina telah memasuki fase paling intens.
Pasukan Rusia berusaha mengepung tentara Ukraina di kota Sievierodonetsk dan Lysychansk, yang terletak di kedua sisi Sungai Siverskyi Donets di timur negara itu.
Motuzyanyk yang mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak menyerah mencoba menyeberangi sungai selama beberapa hari.
Motuzyanyk juga menambahkan bahwa pertempuran yang sedang berlangsung di Ukraina timur dapat menentukan nasib negara ini.
"Situasi di front (timur) sangat sulit. Nasib negara ini mungkin sedang diputuskan (di sana) sekarang," katanya.
Sungai Siverskyi Donets mengalir ke arah barat laut-tenggara, memotong Ukraina timur dan menghalangi kemajuan kedua belah pihak.
Baca Juga: Kabar Mengejutkan! Rusia Terang-terangan Akui Telah Hancurkan Pusat Intelijen Ukraina
Ukraina pernah mengumumkan bahwa mereka telah menghancurkan jembatan ponton yang dikerahkan oleh pasukan Rusia di Sungai Siverskyi Donets.
Pada 12 Mei, menyatakan bahwa serangan itu telah menyebabkan kerusakan signifikan pada pihak Rusia dan mencegah kemajuan Moskow di provinsi Kharkiv.
Sementara itu, Gubernur Oblast Donetsk (di wilayah Donbass) Pavlo Kyrylenko mengatakan pada 24 Mei bahwa pasukan Rusia telah menguasai tiga kota di wilayah tersebut, termasuk Svitlodarsk.
Svitlodarsk terletak 80 km barat daya kota Sievierodonetsk. Kota ini telah dikepung dan dibombardir besar-besaran dalam beberapa hari terakhir.
Pada pagi hari tanggal 24 Mei, dilaporkan bahwa pasukan Rusia memasuki Svitlodarsk dan mengibarkan bendera Rusia di gedung pemerintah kota.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
