Pertahanan Ukraina Mulai Roboh, Militer Rusia Dikabarkan Maju di Donbas saat Pengepungan di Azovstal Berakhir

- 28 Mei 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi - Volodymyr Zelensky mengungkap kini Donbas menjadi neraka akibat invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina.
Ilustrasi - Volodymyr Zelensky mengungkap kini Donbas menjadi neraka akibat invasi yang dilakukan Rusia di Ukraina. /REUTERS/Serhii Nuzhnenko.

LINGKAR KEDIRI – Kabar mengejutkan dari invasi Rusia di Ukraina, belum lama ini ada kabar yang mengatakan bahwa Militer Moskow terus maju di Donbas.

Yang mana hal tersebut terjadi di saat pengepungan di Mariupol resmi berakhir.

Seperti diketahui bahwa sebelumnya dikabarkan ada sekitar 1.000 lebih Tentara Ukraina di pabrik baja Azovstal, Mariupol memutuskan menyerahkan diri setelah tempat itu dikepung oleh pasukan Rusia.

Baca Juga: Jelang Final Liga Champions Liverpool vs Real Madrid, Disebut Jadi Hari Salah Temukan Kegembiraan Lagi

Operasi militer dan invasi yang dimulai oleh Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan bagi penduduk negara itu.

Semenjak invasi dimulai, penduduk Ukraina tidak bisa beraktivitas dengan bebas, bahkan mereka juga mengalami krisis pangan akibat perang itu.

Walau demikian, dalam perang ini, Ukraina telah menerima banyak bantuan dari Barat, yang bantuan itu sangat berguna bagi mereka.

Dilansir dari Reuters, walau pengepungan di pabrik baja Azovstal, Mariupol telah berakhir, Tentara Rusia terus maju di Donbas Ukraina.

Baca Juga: Kyiv Gagal Merebut Kembali Wilayahnya, Rusia Mengklaim Menembak Jatuhan Tiga Pesawat Ukraina di Pulau Ular

Dilaporkan bahwa Rusia bergerak lebih dekat untuk menguasai wilayah Donbas Ukraina, mengklaim kemenangan dalam pertempuran berbulan-bulan untuk pabrik baja Mariupol dan meluncurkan serangan besar-besaran di wilayah yang masih dikuasai Ukraina di provinsi Luhansk.

Sebelumnya para pejuang Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang hancur di Mariupol menyerah pada hari Jumat dan itu mengakhiri pengepungan perang yang paling merusak.

Beberapa jam sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pembela terakhir di pabrik baja telah diberitahu oleh militer Ukraina bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan hidup mereka.

Sementara, Militer Rusia dikabarkan masih melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut wilayah terakhir yang dikuasai Ukraina di provinsi Luhansk, salah satu dari dua provinsi tenggara Ukraina yang diproklamirkan Moskow sebagai negara merdeka.

Baca Juga: Berita Mengejutkan, Rusia Terang-terangan Mengkonfirmasi Penghancuran Sistem S-300 dan Buk-M1 Milik Kyiv

“Tentara Rusia telah memulai penghancuran kota Sievierodonetsk yang sangat intensif, intensitas penembakan berlipat ganda, mereka menembaki pemukiman, menghancurkan rumah demi rumah,” kata gubernur Luhansk Serhiy Gaidai di saluran Telegramnya.

Menangkap provinsi Luhansk dan Donetsk, yang sebagian besar merupakan kawasan industri Donbas Ukraina, akan memungkinkan Moskow untuk mengklaim kemenangan setelah mengumumkan bulan lalu bahwa ini adalah tujuannya.

“Ini akan menjadi konflik yang kritis dalam beberapa minggu ke depan,” kata Mathieu Boulegue, pakar di lembaga pemikir Chatham House London.

“Dan itu tergantung pada seberapa efektif mereka menaklukkan Sievierodonetsk dan tanah di seberangnya,” tambahnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x