Negosiasi itu akan dilakukan oleh Volodymyr Zelenksy jika Rusia tidak membahayakan tentara Ukraina di pabrik baja Azovstal.
Baca Juga: Segera Terungkap, Kombes Ibrahim Tompo Buka Suara Terkait Kasus Subang
“Yang paling penting bagi saya adalah menyelamatkan sebanyak mungkin warga sipil dan tentara,”kata baja Azovstal, dikutip Lingkar Kediri dari Zing News.
Dalam sebuah wawancara di televisi pada 21 Mei, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negosiasi antara Ukraina dan Rusia pasti akan terjadi.
“Saya tidak tahu apa bentuknya, dengan atau tanpa perantara, dalam kelompok yang lebih luas, atau di tingkat presiden,” kata Volodymyr Zelensky.
Sebelumnya, juru bicara Kremlin mengkritik Kyiv karena tidak ingin melanjutkan negosiasi untuk mengakhiri pertempuran yang telah berlangsung lebih dari 80 hari.
Baca Juga: Ditengah Perang Ukraina, China dan Rusia Terang-terangan Adakan Latihan Militer, Ada Apa?
Yang mana disebutkan bahwa kedua belah pihak belum berdiskusi satu sama lain sejak 22 April.
Sementara pada 20 Mei, Rusia mengumumkan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas kota Mariupol setelah tiga bulan pertempuran sengit.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pada hari itu bahwa 2.439 tentara Ukraina telah menyerah.