Kabar Buruk Bagi Putin di Ukraina, AS Terang-terangan Akan Mengirim Sistem Rudal Jarak Jauh MLRS ke Kyiv

- 2 Juni 2022, 10:30 WIB
Keistimewaan MLRS RM-70
Keistimewaan MLRS RM-70 /Twitter @e_amyna

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum berakhir.

Seperti diketahui bahwa operasi militer dan invasi oleh Rusia di Ukraina telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Serangan dari Rusia yang terus-menerus dilakukan telah mengakibatkan banyak kerusakan di Ukraina.

 Baca Juga: Jika Melihat Tanda Ini di Dalam Rumah, Waspada Bisa Jadi Ada Ular Bersembunyi di Almari Pakaian Anda

Bahkan Ukraina telah kehilangan banyak bangunan hingga fasilitas penting milik mereka akibat dihancurkan oleh Rusia.

Dalam perang ini, seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya bahwa Ukraina telah mendapatkan banyak bantuan dari Barat.

Terutama bantuan beruapa senjata yang sangat amat dibutuhkan oleh Militer Ukraina dalam mengahdapi Rusia yang menginvasi negaranya.

Belum lama ini Amerika Serikat (AS) dikabarkan akan mengirim sistem rudal jarak jauh ke Ukraina, yang mana informasi ini bisa menjadi kabar buruk bagi Rusia.

 Baca Juga: Kasus Subang, Yoris dan Yanti Akui Pindah Kuasa Hukum Berbeda Kubu dengan Yosef, Ada Apa?

Dilansir dari Zing News, Para pejabat AS mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim sistem rudal jarak jauh ke Ukraina.

Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan untuk mengirim sistem ini sebagai bagian dari paket bantuan militer dan keamanan yang lebih besar ke Ukraina, yang dapat diumumkan minggu depan.

Diketahui bahwa Pejabat senior Ukraina, termasuk Presiden Volodymyr Zelensky, telah menesak Amerika Serikat dan sekutunya untuk menyediakan beberapa peluncur roket (MLRS).

Yang mena peluncur roket tersebut merupakan sistem senjata buatan AS yang mampu menembakkan salvo rudal yang jaraknya ratusan kilometer.

 Baca Juga: Petugas Kesehatan Kota Kediri Temukan 10 Sapi Suspek PMK, Beberapa Hal Telah Menjadi Catatan

Dengan memiliki peluncur roket tersebut, Ukraina menyakini bahwa pasukannya akan dapat mengubah gelombang konflik dengan Rusia.

Selain itu, dari informasi yang beredar, Ukraina juga meminta sistem roket artileri yang sangat mobile (HIMARS).

Walau demikian, Dewan Keamanan Nasional AS mengaku bahwa dia khawatir jika Ukraina dapat menggunakan sistem ini untuk melakukan serangan di dalam Rusia.

Disebutkan bahwa MLRS dan HIMARS dapat menempuh jarak hingga 300 km, tergantung jenis amunisinya.

 Baca Juga: 17 Link Twibbon Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Cocok Digunakan Untuk Foto Profil Media Sosial

Perwakilan Demokrat Jason Crow, yang mengunjungi Kyiv awal bulan lalu, mengatakan dia yakin sistem itu dapat memberi Ukraina dorongan yang cukup besar untuk melawan Rusia.

“Sejujurnya, saya pikir itu bisa menjadi pengubah permainan,” kata Jason Crow.

Dia menjelaskan bahwa artileri konvensional Rusia, yang memiliki jangkauan sekitar 50 km, "tidak akan mendekati" pusat kota Ukraina jika sistem MLRS ditempatkan di sana.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah