LINGKAR KEDIRI - Pasukan Ukraina harus mundur ke posisi yang lebih berbenteng di kota Sievierodonetsk, yang diserang oleh pasukan Rusia 24 jam sehari.
"Mungkin kita harus mundur," kata Gubernur Lugansk Serhiy Gaidai.
Namun, dia mengatakan langkah itu bertujuan untuk menarik pasukan ke posisi yang berpotensi lebih kuat, bukan meninggalkan kota.
"Kami masih berjuang dan tidak ada yang menyerah di kota bahkan jika pasukan kami harus mundur ke posisi yang lebih berbenteng. Ini tidak berarti kami akan menyerahkan kota, tidak ada yang akan menyerahkan apa pun," katanya.
Gubernur Gaidai memperkirakan bahwa Rusia akan mengintensifkan pemboman terhadap Sievierodonetsk dan meluncurkan serangan skala besar.
Baca Juga: Kasus Subang Mulai Menemui Titik Terang, Ada Darah di Baju Saksi Ini, Yosef: Itu Darah Bercampur Air
“Kami memperkirakan jumlah serangan penembakan dan pengeboman di Lyshychansk dan Sievierdonetsk akan meningkat berkali-kali lipat. Akan ada serangan besar-besaran ke arah Sievierdonetsk dan Popasna, dan (Rusia) akan mencoba sekali lagi untuk menyeberangi Donets Siverskyi untuk merebut daerah di seberang sungai dan meluncurkan lebih banyak serangan," katanya.
Kota industri Sievierdonetsk telah menjadi titik nyala dalam beberapa pekan terakhir, saat Rusia meningkatkan serangannya untuk mengendalikan seluruh provinsi Luhansk di Donbas.