Swiss Mencegah Pengiriman Kendaraan Lapis Baja dan Peluru Artileri ke Ukraina, Ada Apa?

- 12 Juni 2022, 13:30 WIB
Dalam perang Rusia-Ukraina, Swiss larang pengiriman alutsista ini
Dalam perang Rusia-Ukraina, Swiss larang pengiriman alutsista ini /Reuters/Deni Balibouse/

Perang yang semakin berlarut-larut ini, Ukraina juga masih terus membutuhkan banyak pasokan senjata dari Barat untuk melawan Rusia.

Namun belum lama ini, Swiss malah mecegah pengiririman kendaraan lapis baja, peluru artileri ke Ukraina.

Dilansir dari Zing News, Swiss mengatakan tidak akan mengirimkan senjata ke Ukraina melalui negara ketiga karena kebijakan netralitasnya, tetapi masih dapat mentransfer komponen senjata.

Pejabat Swiss mengumumkan pada 3 Juni bahwa mereka telah menerima permintaan dari Jerman dan Denmark untuk mentransfer senjata dan perlengkapan militer ke Ukraina.

Baca Juga: Resiko Stroke dan Serangan Jantung Menurun Drastis, Cukup Minum Ini Setiap Hari, Umur Panjang

Dalam permintaan itu, Berlin melibatkan sekitar 12.400 peluru 35 mm buatan Swiss untuk senjata antipesawat self-propelled dan kendaraan lapis baja Piranha III, yang telah disimpan di Jerman setelah penonaktifan Denmark.

“Menurut Undang-Undang Perlengkapan Perang dan prinsip perlakuan yang sama di bawah hukum netralitas, Swiss tidak dapat menerima permintaan Jerman dan Denmark untuk mentransfer senjata Swiss ke Ukraina,” kata pemerintah Swiss.

Disebutkan dalam Undang Undang Perlengkapan Perang, bahwa Swiss tidak diperbolehkan dalam mengekspor senjata dan amunisi produksinya sendiri ke negara yang tengah terlibat konflik bersenjata domestik atau internasional.

Walau demikian, pemerintah Swedia mengatakan bahwa komponen atau rakitan individu masih diperbolehkan untuk dikirim ke perusahaan pertahanan Eropa, meskipun komponen itu digunakan untuk membuat senjata untuk dipasok ke Ukraina.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah