Sampai saat ini pun, Barat masih memasok Ukraina dengan berbagai senjata untuk membantu negara itu melawan Rusia.
Bahkan belum lama ini, Amerika Serikat (AS) telah menyatakan bahwa negara ini akan mengirim sistem rudal jarak jauh paling canggi (HIMARS) ke Ukraina.
Mengenai bantuan rudal tersebut, Rusia juga telah memperingatkan berulang kali terhadap keputusan dari AS tersebut.
Namun peringatan dari Rusia itu nampak tidak didengar oleh AS, justru negara yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden itu terang-terangan mengungkap terkait rencana untuk melatih tentara Ukraina menggunakan HIMARS.
Dilansir dari Zing News, disampikan oleh Ketua Kepala Staf Gabungan AS mengatakan Washington berencana untuk melatih satu peleton Ukraina tentang cara menggunakan beberapa peluncur roket.
Jenderal Mark A. Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, mengatakan rencana itu tergantung pada kemampuan kelompok pertama tentara Ukraina untuk menguasai kemampuan menggunakan senjata ini.
Diketahui bahwa langkah itu menunjukkan lebih banyak senjata dapat dikirim ke Ukraina.
“Tidak ada gunanya melemparkan sistem senjata ini ke medan pertempuran. Anda harus dilatih untuk mendapatkan hasil maksimal sebagai sistem presisi,” kata Mark A. Milley.
Baca Juga: Pemakaman Eril Mulai Disiapkan, Kakak Kandung Ridwan Kamil Sebut Keluarga Izinkan Warga Berziarah