Network
LINGKAR KEDIRI - Pihak berwenang Ukraina mengatakan pada 14 Juni bahwa jembatan ketiga dari Sievierodonetsk telah dihancurkan tetapi kota itu tidak terisolasi, meskipun ada momentum pasukan Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Pemimpin pemerintah kota, Oleksandr Stryuk, mengatakan penembakan menghancurkan jembatan ketiga di seberang sungai Siverskyi Donets yang menghubungkan Sievierodonetsk dengan kota Lysychansk, yang masih di bawah kendali Ukraina.
"Tapi kota ini tidak terisolasi," kata Stryuk.
Baca Juga: Kasus Subang, Dikabarkan Yoris Tak Ingin Satu PH dengan Yosef, Rohman Hidayat Angkat Bicara
"Pemimpin itu mengatakan tentara Ukraina terus melindungi kota dan pertempuran terjadi sepanjang waktu. Situasi di lapangan berubah setiap jam," katanya.
Pertempuran di kota Sievierodonetsk, di provinsi Lugansk di Ukraina timur berlangsung sengit, kedua belah pihak saling bertarung untuk setiap inci tanah.
Pada 13 Juni, militer Ukraina mengkonfirmasi bahwa mereka telah didorong mundur oleh pasukan Moskow dari pusat Sievierodonetsk. Separatis pro-Rusia juga mengklaim kota itu telah dikepung.
Baca Juga: Kasus Subang Memanas Yoris Terpojokkan, Rohman Hidayat: Dia Mencabut pun Tak Masalah
"Tentara Rusia tidak menyerah dalam upaya mereka untuk menyerang kota, tetapi tentara Kyiv bertahan," kata Stryuk.
"Pemimpin kota memperkirakan bahwa ada sekitar 540-560 warga sipil yang bersembunyi di bunker pabrik kimia Azot di Sievierodonetsk. Membantu orang-orang ini sulit, tetapi masih ada beberapa persediaan di pabrik," kata Stryuk.
Pada hari yang sama, 14 Juni, Gubernur provinsi Lugansk Sergiy Gaiday dari Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia menembaki pabrik kimia ini.
Baca Juga: Kasus Subang, Mr X Terang-terangan Ungkap Curiga Terkait Yayasan sebagai Penyebabnya?
“Pasukan Rusia berusaha mengepung unit kami,” kata Gaiday.
Sehari setelah dia mengkonfirmasi bahwa militer Moskow sekarang mengendalikan lebih dari 70%” Sievierodonetsk.
Gubernur juga mengatakan bahwa pasukan Moskow di sini didukung oleh dua batalyon taktis.***
