Rusia Mendesak Inggris Membahas Nasib Tentara yang Dijatuhkan Hukuman Mati

- 19 Juni 2022, 17:10 WIB
 Pejuang Ukraina yang menyerah setelah berminggu-minggu bersembunyi di pabrik baja Azovstal terlihat di dalam bus di Wilayah Donetsk, Ukraina 17 Mei 2022.
Pejuang Ukraina yang menyerah setelah berminggu-minggu bersembunyi di pabrik baja Azovstal terlihat di dalam bus di Wilayah Donetsk, Ukraina 17 Mei 2022. /Reuters/Alexander Ermochenko/File Foto/

LINGKAR KEDIRI - Vonis mati terhadap dua warga negara Inggris, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan belum menerima permintaan dari pihak Inggris, mengatakan bahwa pihak London harus menghubungi DPR.

"Nasib warga negara Inggris yang ditangkap di Ukraina dan dijatuhi hukuman mati oleh "Republik Rakyat Donetsk" (DPR) akan diputuskan menurut hukum internasional, dan Rusia tidak peduli bagaimana itu akan dilihat sebagai apa di mata Barat", kata Lavrov kepada BBC pada 17 Juni.

 Baca Juga: Ikatan Cinta 19 Juni 2022 Hari Ini: Lihat Kelakuan Elsa, Sosok Ini Malah Pura-pura Bodoh

Pekan lalu, dua warga negara Inggris, Aiden Aslin dan Shaun Pinner, dan seorang warga negara Maroko dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan DPR karena bekerja sebagai tentara bayaran untuk tentara Ukraina.

Lavrov juga mengatakan bahwa pemerintah Inggris belum menghubungi Moskow tentang nasib dua warga Aslin dan Pinner.

 Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Juni 2022: Ketahui Hasil Tes DNA, Keluarga Nino Akan Kembali Berantakan?

Menteri luar negeri Rusia mengatakan bahwa Inggris harus berbicara dengan DPR tentang masalah ini.

Inggris sejauh ini secara terbuka bersikeras bahwa mereka tidak akan mengajukan klaim apa pun kepada pemerintah DPR.

Wilayah Donetsk diakui secara internasional, kecuali oleh Rusia, sebagai bagian dari wilayah Ukraina. Dengan demikian, komunikasi langsung dengan DPR dapat dilihat sebagai pengakuan independen de facto terhadap entitas tersebut.

Halaman:

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x