LINGKAR KEDIRI - Pemerintah Krimea yang didukung Rusia pada 20 Juni menuduh militer Ukraina menyerang anjungan minyak di lepas pantai semenanjung.
Sergei Askyonov, yang ditunjuk oleh Rusia sebagai kepala pemerintahan Krimea, mengatakan serangan itu menyebabkan sedikitnya tiga orang terluka. Pekerjaan penyelamatan sedang dilakukan untuk tujuh orang lainnya.
Anjungan minyak yang diserang dimiliki oleh perusahaan energi Chernomorneftegaz, yang berbasis di Simferopol, Krimea.
Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terungkap, Curhatan Danu Si Cupu Ditinggal Sendiri, Yosef: Tanda Tanya Besar
Pada saat kejadian, sekitar 109 orang sedang mengerjakan rig. Askyonov mengatakan bahwa setelah serangan itu, tiga sumur berhenti bekerja. Dia menuduh militer Ukraina berada di balik insiden itu.
Pemerintah dan militer Ukraina belum mengomentari laporan serangan terhadap anjungan minyak tersebut.
RIA Novosti mengutip Olga Kovitidi, perwakilan Krimea di Senat Rusia, yang mengatakan bahwa ledakan rig itu terletak sekitar 71 kilometer dari kota Odessa, Ukraina.
Baca Juga: Kasus Subang, Danu Semakin Membuka Kedoknya, Yosef: Itu Real Nyata
Pejabat Rusia telah berulang kali mengancam akan membalas jika militer Ukraina menargetkan infrastruktur di Krimea, termasuk jembatan di atas Laut Kerch yang menghubungkan semenanjung dengan Rusia.