Invasi Rusia, Wilayah Kyiv Hancur Parah, Ukraina Membutuhkan $750 Miliar untuk Memulihkan Negara

- 7 Juli 2022, 08:20 WIB
Penduduk Mariupol dievakuasi akibat perang Ukraina-Rusia. Kini, Rusia menuding AS tidak menginginkan invasi berakhir.
Penduduk Mariupol dievakuasi akibat perang Ukraina-Rusia. Kini, Rusia menuding AS tidak menginginkan invasi berakhir. /Alexander Ermochenko/Reuters/

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang sampai saat ini belum diakhiri oleh Rusia di Ukraina telah membawa banyak penderitaan.

Dampak perang tersebut tidak hanya dirasakan oleh Ukraina dan Rusia saja, namun seluruh dunia turut merasakan dampak buruk dari invasi tersebut.

Yang mana, saat ini banyak negara yang mulai mengaalmi krisis pangan, sebab Rusia dan Ukraina tidak bisa mengekspor bahan makanan mereka ke pasar global.

Baca Juga: Kasus Subang, Sosok Psikopat dan Lebih Membenci Tuti, Luka di Mata Amel Menunjukkan Keganasan Pelaku

Sementara itu, perang yang terjadi di Ukraina ini telah mengakaibatkan kerusakan parah di wilayah yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky itu.

Kerusakan yang sangat parah di Kyiv, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmygal baru-baru ini mengungkap bahwa negara itu membutuhkan $750 miliar untuk rencana pemulihan wilayah.

Yang mana, dana tersebut nantinya akan digunakan jika invasi Rusia telah berakhir.

Selain itu, Denys Shmygal juga mengatakan kepada Konferensi Pemulihan Ukraina yang diselenggarakan oleh Swiss bahwa telah terjadi lebih dari $100 miliar kerusakan langsung pada infrastruktur Ukraina yang disebabkan oleh invasi Rusia

Baca Juga: Organisasi ACT Diduga Melakukan Penyelewengan Dana Donasi, DPR: Kami Prihatin dan Harus di Usut Tuntas

“Kerugian infrastruktur langsung Ukraina mencapai lebih dari $100 miliar,” katanya.

“Siapa yang akan membayar rencana pembaruan, yang sudah bernilai $750 miliar?,” tambahnya.

Kemudian, Shmygal juga menambahkan bahwa pemerintah Ukraina percaya sumber utama pendanaan untuk rencana pemulihan adalah aset yang disita dari oligarki Rusia.

Dia mengatakan rencana pemulihan Ukraina memiliki tiga fase, diantaranya berfokus pada perbaikan hal-hal yang penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat seperti pasokan air, komponen pemulihan cepat yang akan diluncurkan segera setelah pertempuran berakhir termasuk perumahan sementara, rumah sakit dan sekolah.

Seperti diketahui, perang di Ukriana yang disebut Rusia sebagai oeprasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 6 Juli 2022, Tak Mau Tandatangan, Nino Ancam ini pada Elsa

Sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan.

Sementara itu, Ukraina sebelumnya sempat mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan sedikitpun wilayahnya kepada Rusia dengan imbalan genjatan senjata.

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x