Mata Uang Lokal Jatuh, Zimbabwe Nyatakan Akan Mulai Menjul Koin Emas untuk Memerangi Inflasi yang Memuncak

- 7 Juli 2022, 08:30 WIB
Penyebab kenapa mata uang Zimbabwe menjadi tidak berharga
Penyebab kenapa mata uang Zimbabwe menjadi tidak berharga /canva

 

LINGKAR KEDIRI – Mata uang Zimbabwe dikabarkan akan telah mengalami keanjlokan.

Bahkan, baru-baru ini Zimbabwe memutuskan akan memperkenalkan koin emas saat mata uang lokal benar-benar sudah jatuh.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Bank sentral Zimbabwe, bahwa mereka akan mulai menjual koin emas pada Bulan ini.

Baca Juga: Kasus Subang, Sosok Psikopat dan Lebih Membenci Tuti, Luka di Mata Amel Menunjukkan Keganasan Pelaku

Hal tersebut dilakukan dengan maksud untuk penyimpan nilai sekaligus menjinakkan inflasi yang tidak terkendali.

Yang mana, inflasi yang sangat melonjak di Zimbabwe itu telah sangat melemahkan mata uang lokal.

Gubernur bank sentral John Mangudya mengatakan bahwa mulai tanggal 25 Juli 2022 koin emas sudah bisa untuk dibeli.

Pembelian koin emas tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang lokal, dolar AS dan mata uang asing lainnya dengan harga berdasarkan harga emas internasional yang berlaku dan biaya produksi.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 6 Juli 2022: Polisi Dapat Petunjuk dari Nino, Elsa Semakin Tak Berkutik?

Bank Sentral mengatakan bahwa Koin “Mosi-oa-tunya”, dinamai setelah Victoria jatuh, dapat diubah menjadi uang tunai dan diperdagangkan secara lokal dan internasional.

Disampaikan bahwa koin emas akan berisi satu troy ons emas dan akan dijual oleh Fidelity Gold Refinery, Aurex dan bank lokal.

Koin emas digunakan oleh investor internasional untuk melakukan lindung nilai terhadap inflasi dan perang.

Pekan lalu, Zimbabwe lebih dari dua kali lipat meningkatkan kebijakannya menjadi 200% dari 80% dan menguraikan rencana untuk membuat alat pembayaran dolar AS yang sah selama lima tahun ke depan untuk meningkatkan kepercayaan.

Baca Juga: AS Menuduh China Ingin Mengendalikan Bulan, Penjabat Beijing: Pernyataan yang Tidak Bertanggung Jawab

Melonjaknya inflasi di negara Afrika selatan itu telah menambah tekanan pada populasi yang sudah berjuang dengan kekurangan dan membangkitkan kenangan kekacauan ekonomi beberapa tahun lalu.

Yang mana, pada saat itu Zimbabwe berada di bawah pemerintahan hampir empat dekade oleh veteran Robert Mugabe.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x