Menjelang Pertemuan di Bali, Menlu AS Meminta Bantuan Negara-negara G20 untuk Menekan Rusia, Ada Apa?

- 7 Juli 2022, 20:15 WIB
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengajak negara-negara G20 untuk menekan Rusia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengajak negara-negara G20 untuk menekan Rusia. /Reuters

 

LINGKAR KEDIRI – Pertemuan G20 akan segera dimulai pada tahun ini yang dipimpin oleh Indonesia.

Dalam pertemuan G20, nantinya akan banyak pemimpin dari berbagai negara yang akan datang.

Seperti diketahui, G20 akan dilaksanakan pada bulan November di Bali, Indonesia.

Baca Juga: Kasus Subang Mulai Terungkap, Pelaku Diduga Orang Dekat, Yosef Nyatakan Siap Menuntut Danu: Dia Memfitnah Saya

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken secara terang-terangan akan mengajak negara-negara G20 untuk menekan Rusia.

Blinken melakukan hal tersebut agar mendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuka kembali jalur laut yang terblokir karena konflik Ukraina.

Seperti diketahui, hingga saat ini perang antara Rusia dan Ukraina masih berlanjut.

Sementara itu, dalam pernyataan Blinken, dia juga disebut akan mengulang peringatan terhadap China agar tidak membantu upaya Rusia dalam perangnya di Ukraina.

Baca Juga: Organisasi ACT Diduga Melakukan Penyelewengan Dana Donasi, DPR: Kami Prihatin dan Harus di Usut Tuntas

Diketahui, Blinken berangkat ke Asia pada Rabu 6 Juli 2022 untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G20 di Bali.

Pertemuan tersebut merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Menlu AS dengan Menlu China Wang Yi sejak Oktober.

Terkait pertemuan menteri G20, banyak analis yang memperkirakan bahwa akan terjadi banyak perdebatan dalam pertemuan tersebut.

Hal tersebut dikarenakan, AS dan negara-negara sekutunya menyalahkan Moskow atas penurunan pangan secara global sejak Rusia mulai meluncurkan invasi pada 24 Februari 2022 ke Ukraina.

Baca Juga: Media Pikiran Rakyat Kembali Sabet Penghargaan Media Brands Award dari SPS

Seperti diketahui, Ukraina merupakan pengekspor biji-bijian terbesar di pasar global.

Bahkan banyak negara yang bergantung pada bahan makanan yang diekspor dari Ukraina.

Sementara itu, Rusia yang juga merupakan pengekspor utama biji-bijian telah menuding sanksi yang dipimpin AS sebagai munculnya masalah tersebut.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x