LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih berlanjut.
Seperti diketahui, perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.
Yang mana, perang tersebut saat ini telah memasuki Bulan keempat namun belum juga menunjukkan tanda-tanda pasukan Rusia menyerah.
Bahkan, sampai saat ini belum ada kabar lebih lanjut mengenai pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan.
Bahkan, baru-baru ini pasukan Rusia kembali menyerang Donetsk setelah mereka berhasil menguasai benteng terkahir pasukan Ukraina di Luhansk.
Dilansir dari Zing News, penyerangan terhadap Donetsk tersebut terjadi pada 5 Juli 2022.
Dalam serangan tersebut, Rusia telah melakukan serangan menggunakan lapis baja untuk menguasai lebih banyak wilayah.
Setelah Rusia menguasai Lysychansk, benteng terakhir Ukraina di Luhansk, para pejabat Ukraina mengatakan mereka mengharapkan Moskow untuk memfokuskan upayanya secara khusus di kota-kota Sloviansk dan Kramatorsk di Donetsk.
Pada tanggal 5 Juli, Gubernur wilayah Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan bahwa Sloviansk dan Kramatorsk telah diserang dalam semalam.
“Tidak ada tempat yang aman dan bebas dari penembakan di wilayah Donetsk,” katanya.
Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai juga mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa pertempuran sengit telah terjadi di tepi daerah itu, dan bahwa pasukan reguler Rusia dan pasukan cadangan telah dikirim ke sana dalam upaya untuk menyeberangi Donets Seversky
Perang yang tidak kunjung diakhiri ini, Ukraina telah menyatakan bahwa mereka tidak akan memberikan wilayahnya sedikitpun kepada Rusia dengan imbalan gencatan senjata.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 7 Juli 2022, Andin Tak Bisa Jawab, Saat Reyna Tanyakan Hal Ini
Sampai saat ini pasukan Ukraina terus berupaya untuk mengusir tentara Rusia yang terus memasuki wilayah Kyiv.
Seperti diketahui, perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina ini dampaknya juga turut dirasakan oelh seluruh dunia.
Maka dari itu, banyak negara yang meminta perang untuk segera dihentikan sesegera mungkin.***