Perjanjian Bersejarah, Rusia dan Ukraina Resmi Tandatangani Kesepakatan Pembebasan Jutaan Ton Gandum

- 23 Juli 2022, 15:00 WIB
Ukraina akan Lanjutkan Ekspor Gandum Jika Keamanannya Terpenuhi, Begini Komentar Menlu Rusia Sergey Lavrov
Ukraina akan Lanjutkan Ekspor Gandum Jika Keamanannya Terpenuhi, Begini Komentar Menlu Rusia Sergey Lavrov /Pixabay/Pezibear

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang dimulai Rusia sejak 24 Februari 2022 telah mengakibatkan ekspor biji-bijian terutama gandum Ukraina mengalami hambatan.

Namun, baru-baru ini dikabarkan bahwa Rusia dan Ukraina telah melakukan penandatanganan perjanjian bersejarah soal kelangsungan pembebasan ekspor jutaan ton gandum yang ditahan di Pelabuhan Ukraina di Laut Hitam.

Baca Juga: Tawarkan 5 Juta Euro untuk Membeli Cesar Azpilicueta, Pelatih Chelsea Mengaku Kesal dengan Barca, Ada Apa?

Upacara penandatanganan tersebut dihadiri oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengutip dari laporan Zing News.

Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov menandatangani dua dokumen terpisah.

Walau begitu, dokumen itu serupa dengan pejabat Turki dan PBB tentang pembukaan kembali rute pengiriman Laut Hitam selama pertemuan tersebut, yang diadakan di Istanbul pada 22 Juli 2022.

Baca Juga: Harry Maguire Dicemooh Para Fans, Pelatih Erik Ten Hag Angkat Bicara: Mereka Tampil Dengan Caranya Sendiri

Dalam perjanjian tersebut menetapkan bahwa pejabat Ukraina akan memandu kapal yang membawa ekspor biji-bijian untuk mengikuti rute yang aman melalui ladang ranjau di tiga pelabuhan negara itu, termasuk pelabuhan Odessa.

Kapal-kapal itu kemudian akan meninggalkan perairan teritorial Ukraina di Laut Hitam dan melewati Bosphorus ke pelabuhan Turki, di mana mereka akan diperiksa.

Setelah proses tersebut berhasil maka kapal dapat melanjutkan perjalanannya.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Anime Boruto 259: Mikazuki Menghilang, Mitsuki Kebingungan Mencarinya

"Hari ini, sebuah mercusuar telah muncul di Laut Hitam: Sebuah mercusuar harapan, harapan dan bantuan di dunia yang membutuhkannya lebih dari sebelumnya," kata Guterres, menyerukan Rusia dan Ukraina untuk menegakkan kesepakatan.

Seperti diketahui, bahwa sebelumnya PBB sempat memperingatkan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina bisa memicu terjadinya badai kelaparan di seluruh dunia.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x