Presiden Zelensky Umumkan Perang Semakin Memanas, Penduduk di Ukraina Timur Diminta untuk Segera Mengungsi

- 1 Agustus 2022, 06:30 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. /Reuters/Valentyn Ogirenko/

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih belum menemukan titik akhir untuk berdamai.

Dalam perang tersebut, sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri peperangan.

Bahkan, belum lama ini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak dan meminta seluruh penduduk di kawasan Ukraina timur untuk mengungsi.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 31 Juli 2022, Persidangan Tertunda, Kabar Baik untuk Elsa?

Dilansir dari Zing News, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 30 Juli 2022 meminta penduduk wilayah Donetsk di Ukraina timur untuk segera mengungsi karena pertempuran memanas di daerah ini.

"Keputusan pemerintah menyerukan evakuasi wajib dari wilayah Donetsk. Semuanya sedang dipersiapkan, ada dukungan penuh baik dari segi logistik dan pembayaran. Kami hanya perlu memutuskan dari sisi rakyat," kata Volodymye Zelensky pada 30 Juli 2022.

Presiden Ukraina mendesak orang-orang di tempat lain untuk menghubungi semuanya yang berada di zona perang di Donetsk untuk mendesak mereka mengevakuasi daerah itu, terutama keluarga dengan anak-anak.

Baca Juga: Tafsir Mimpi, Arti Mimpi Jatuh hingga Menyentuh Tanah Menandakan Kematian?

Awal pekan ini, pasukan Ukraina mengatakan mereka telah berhasil menghentikan kemajuan pasukan Rusia di beberapa distrik Donetsk.

Sementara itu pada 30 Juli 2022, milisi pro-Rusia di Donetsk mengatakan bahwa tentara Ukraina telah melakukan tujuh penyergapan dengan roket Grad pada siang hari.

Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov juga telah mengumumkan bahwa pasukannya telah menggunakan senjata presisi tinggi untuk menghancurkan pasukan brigade pengawal Presiden Ukraina.

Baca Juga: Bursa Transfer, Raksasa Ini Dikabarkan ‘Merampok’ Target MU, Chelsea Ucapkan Selamat Tinggal pada Duo Ini?

Walau demikian belum Kyiv belum menanggapi klaim Rusia tersebut.

Seperti diketahui, dalam perang ini Rusia dan Ukraina telah melakukan penandatanganan perjanjian dalam rangka membebaskan gandum yang tertahan di pelabuhan di Laut Hitam.

Yang mana, keputusan itu dilakukan dengan harapan untuk mencegak krisis pangan.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x