China Lagi-lagi Melakukan Kejahatan Kemanusiaan? PBB Ungkap Hal Ini

- 2 September 2022, 08:15 WIB

LINGKAR KEDIRI - PBB menjaga bahwa China melakukan kejahatan kemanusiaan pada warga di wilayah Xinjiang.

Bahkan juga disebut aksi tak pantas yang dilakukan pihak China.

"Penahanan sewenang-wenang dan diskriminatif China terhadap Uyghur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Kepala Hak Asasi Manusia PBB.

Baca Juga: Borussia Dortmund vs Hoffenheim Bundesliga 3 September 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain 

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michelle Bachelet yang dikritik oleh beberapa diplomat dan kelompok hak asasi manusia sebagai sikap lunak terhadap China, merilis laporan itu hanya beberapa menit sebelum masa jabatan empat tahunnya berakhir. 

China dengan keras membantah adanya pelanggaran di Xinjiang dan mengeluarkan tanggapan setebal 131 halaman terhadap laporan PBB setebal 48 halaman.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan dalam laporannya bahwa pelanggaran hak asasi manusia yang serius telah dilakukan di Xinjiang dalam konteks penerapan strategi kontra-terorisme dan kontra-'ekstremisme' oleh pemerintah.

Baca Juga: INFO KASUS SUBANG, Barang Ini Hilang dari TKP, Pelaku Diduga Berada di Jalancagak, Pria Ini Ungkap Sesuatu

 "Tingkat penahanan sewenang-wenang dan diskriminatif terhadap anggota Uyghur dan kelompok mayoritas Muslim lainnya merupakan kejahatan internasional, khususnya kejahatan terhadap kemanusiaan," kata kantor PBB di situs webnya.

Ini merekomendasikan pemerintah China mengambil langkah cepat untuk membebaskan semua yang ditahan di pusat pelatihan, penjara atau fasilitas penahanan.

 “Ada indikasi pelanggaran hak reproduksi yang kredibel melalui pemaksaan kebijakan KB sejak 2017,” kata kantor tersebut dikutip dari Reuters.

Ia menambahkan bahwa kurangnya data pemerintah membuat sulit untuk menarik kesimpulan tentang sepenuhnya penegakan kebijakan ini dan pelanggaran terkait hak-hak reproduksi.

Kelompok hak asasi manusia menuduh Beijing melakukan pelanggaran terhadap Uyghur, minoritas etnis mayoritas Muslim yang berjumlah sekitar 10 juta di wilayah barat Xinjiang.

Termasuk penggunaan massal kerja paksa di kamp-kamp interniran.

Amerika Serikat menuduh China melakukan genosida.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyambut baik rilis laporan tersebut pada Hari Kamis dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu memperdalam dan menegaskan kembali keprihatinan serius kami mengenai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung terhadap Uyghur dan kelompok etnis dan agama minoritas lainnya.

Komisi Eropa, menanggapi laporan itu, mengatakan sangat mengutuk pelanggaran hak asasi manusia di China.

Jerman mengatakan laporan tersebut menegaskan bahwa ada alasan untuk keprihatinan serius tentang pelanggaran hak asasi manusia yang berat.

Seorang juru bicara PBB mengatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berharap China akan menerima rekomendasi dalam laporan tersebut.***

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah