Biden Tunjuk Kamala Harris, Peluang Untuk Kalahkan Trump

- 12 Agustus 2020, 11:46 WIB
Kamala Harris, calon wakil presiden yang akan mendampingi Joe Biden dalam Pilpres Amerika.
Kamala Harris, calon wakil presiden yang akan mendampingi Joe Biden dalam Pilpres Amerika. /Instagram/@kamalaharris

Lingkar Kediri-Dalam pemilihan Presiden Amerika, akhirnya Joe Biden menetapkan senator Kamala Harris untuk mendampinginya sebagai Wakil Presiden.

Hal tersebut diyakininya menjadi sebuah peluang untuk mengalahkan sang petahana Donald Trump dari Partai Republik.

Kamala Harris- seorang mantan pesaing Biden pada pemilihan presidan Partai Demokrat merupakan putri imigran dari Jamaika dan India sekaligus wanita kulit hitam pertama dari keturunan Amerika dan Asia yang meraih nominasi presiden di partai besar Amerika.

Baca Juga: Liga Champions Atlanta vs PSG, Pelatih Gasperini akan Bawakan Skuad Terbaiknya

Biden merasa terhormat ketika menunjuk Harris sebagai wakilnya sebagaimana diungkapkan dalam akun resmi twitternya.

 “Saya mendapat kehormatan besar untuk mengumumkan bahwa saya telah memilih @KamalaHarris - petarung tak kenal takut untuk si kecil, dan salah satu pegawai negeri terbaik - sebagai pasangan saya,” tulis Biden di Twitter.

saling lempar hormat juga di tujukan Harris kepada Biden. Dalam sebuah tweet, Harris mengatakan dia "merasa terhormat" untuk bergabung dengan Biden di tiket Demokrat dan berjanji untuk "melakukan apa yang diperlukan untuk menjadikannya Panglima Tertinggi kami".

Dikutip Lingkar Kediri dari The Guardian, Rencanananya mereka berdua akan menggelar pertemuan pertamanaya pada hari Rabu di Wilmington Delaware, kampung halaman Biden.

Baca Juga: Melalui Facebook, Remaja ini Tertipu Sampai Rp 1 Milyar

Meskipun keduanya, Biden dan Harris pernah terlibat ketegangan saat debat Presiden Partai Demokrat tahun lalu. Harris telah menjadi pendukung loyal dan bersuara keras dalam masalah keadilan rasial di Amerika, termasuk kematian George Floyd.

Terpilihnya Harris sebagai wakil Biden memunculkan banyak spekulasi. Biden yang berusia 77 tahun apabila terpilih akan menjadi “transisi” jembatan ke generasi selanjutnya. Biden tidak hanya akan menobatkan Harris sebagai pasanganya melainkan sebagai penerusnya menjadi presiden wanita Amerika pertama.

Memiliki daya Tarik di seluruh spectrum idiologis partai, menempatkan Harris sebagai salah satu wanita kulit hitam yang memiliki pengaruh luar biasa dalam politik Amerika. Sebelum tiba di senat pada 2016, ia menjabat sebagai jaksa agung di California selama enam tahun.

Mantan presiden Amerikaa Barrack Obama juga mengomentari perihal ini.

"Joe Biden membuat keputusan ini," kata Barack Obama, yang melalui proses serupa pada 2008 ketika dia memilih Biden sebagai pasangannya, dalam sebuah pernyataan. “Dengan memilih Senator Kamala Harris sebagai wakil presiden Amerika berikutnya, dia menggarisbawahi penilaian dan karakternya sendiri. Kenyataan menunjukkan kepada kita bahwa atribut ini bukanlah pilihan dalam seorang presiden. Itu adalah persyaratan pekerjaan. "

"Dia memahami apa yang diperlukan untuk membela orang-orang yang bekerja, memperjuangkan perawatan kesehatan untuk semua, dan menjatuhkan pemerintahan paling korup dalam sejarah," cuit Senator Bernie Sanders.

Wanita kulit hitam dinilai sangat penting bagi kesuksesan Biden dalam pemenangan pemilihan Presiden Negeri Paman Sam.

Hal ini berkaca pada pemilihan partai Demokrat tahun lalu yang mengangkat kemenangan di Carolina selatan, setelah serangkaian kekalahan yang melandanya.

Baca Juga: Diminta Maju Capres 2024, Prabowo: Belum Saatnya Bicara Pilpres

Setelah kematian Geroge Floyd landskap politik di Amerika berubah, kematian salah satu ras orang kulit hitam di Minneapolis pada Mei lalu memicu protes besar anti rasisme selama berbulan-bulan dan menigkatkan tekanan pada Biden untuk memilih wakil presiden dari kulit hitam.

Berkaitan dengan itu Val Demings anggota kongres Florida mengapresiasi langkah yang di lakukan biden.

“Untuk seorang gadis kecil yang tumbuh dalam kemiskinan, Hitam dan perempuan di Selatan yang dipertimbangkan selama proses ini merupakan kehormatan yang luar biasa,” ujarnya.

Lebih lanjut dirinya menaruh optimisme besar terhadap Amerika yang akan memberi peluang setiap orang untuk sukses.

“Saya merasa sangat diberkati. Melihat seorang wanita kulit hitam dinominasikan untuk pertama kalinya menegaskan kembali keyakinan saya bahwa di Amerika, ada tempat bagi setiap orang untuk sukses tidak peduli siapa mereka atau dari mana mereka berasal. ” pungkasnya.***

 

 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x