Indonesia Siaga Penuh! Pemberontakan Timor Leste Hampir Membunuh Ramos Horta Kala itu

- 26 September 2020, 13:47 WIB
Pemberontakan Timor Leste, Ramos Horta dan Xanana Gusmao Nyaris Tewas, Militer Indonesia Siaga Penuh
Pemberontakan Timor Leste, Ramos Horta dan Xanana Gusmao Nyaris Tewas, Militer Indonesia Siaga Penuh /ericmccarron.com/

Geng-geng bersenjata itu diperintahkan untuk membuat kekacauan di Timor Leste dengan menjarah apapun yang ada di ibu kota Dili.

Parahnya, kelompok geng tersebut juga melakukan pembantaian, pembakaran hingga pemerkosaan terhadap warga Timor Leste hingga membuat Dili berdarah.

Baca Juga: Indonesia Menginspirasi ASEAN! Tolak Klaim Nine Dash Line atas China, Langkahnya Diacungi Jempol

Alhasil, FDTL yang tidak siap menghadapi serbuan masif dan bertubi-tubi ini akhirnya remuk, hancur dan kalah dari Gastao Salsinha.

Karena tak sanggup lagi menahan gempuran, akhirnya Jose Ramos Horta yang kala itu menjabat sebagai presiden Timor Leste meminta dukungan dari militer Australia.

Australia lantas mengirim personelnya ke Timor Leste.

Baca Juga: Siap Perang! Bocoran China Akan Serang Taiwan Tanggal 3 November, AS Masih Rundingkan Prediksinya

Tak sesuai ekspektasi Ramos Horta, pengiriman personel Australia itu malah membuat Alfredo CS semakin berani.

Puncaknya, pada 11 Februari 2008 Alfredo bersama pasukannya menyerang kediaman Jose Ramos Horta dan Xanana Gusmao secara serentak.

Alfredo menilai dengan matinya kedua orang itu akan membawa Timor Leste merdeka seutuhnya, walau bisa saja Timor Leste bagian barat harus berpisah dari pemerintahan pusat lalu berdiri sendiri.

Halaman:

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: Sydney Morning Herald Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah