Yen membuat keuntungan yang lebih besar terhadap mata uang lainnya, di tengah pergeseran luas dari aset dan komoditas yang berisiko.
Sebelumnya, Trump mengatakan melalui Twitter pribadinya bahwa dia dan istrinya, Melania, dinyatakan positif mengidap virus corona (Covid-19) dan akan melakukan karantina mandiri.
Tonight, @FLOTUS and I tested positive for COVID-19. We will begin our quarantine and recovery process immediately. We will get through this TOGETHER!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 2, 2020
Seorang analis mengatakan, ini bisa membalikkan kondisi kampanye pilpres, tetapi implikasi dalam jangka menengah untuk mata uang masih belum jelas.
Baca Juga: Menkes Terawan Lama Tak Muncul ke Publik, Ternyata Masih Fokus Tangani Covid-19
“Ini berpotensi mengurangi kemampuan kampanye Trump,” kata Sean Callow dari Westpac seperti dilansir Reuters dan Portalsurabaya.
Investor sudah cemas pada tanda-tanda bahwa paket stimulus fiskal AS yang diharapkan terhenti di Washington.
Selain itu, setelah serentetan data termasuk klaim pengangguran dan belanja konsumen, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi AS yang lamban bisa kehilangan tenaga.
Baca Juga: Anies Baswedan Terancam Lengser, Akibat Melawan Aturan Jokowi
“Apa yang dikatakan di sini adalah bahwa risiko dari virus masih cukup nyata. Tingkat infeksi AS tidak turun lagi. Ini mengingatkan masyarakat bahwa virus corona masih ada,” kata analis FX Bank of Singapore Moh Siong Sim.***