Emmanuel Macron Bersikeras Membela Penerbitan Kartun Nabi Muhammad Meskipun Mendapat Tekanan Publik

- 29 Oktober 2020, 08:38 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Presiden Prancis Emmanuel Macron. /DW News

Setelah kematian Paty, Macron mengatakan, “Kami akan terus bertahan, profesor (merujuk ke Samuel Paty, red). Kami akan terus berjuang untuk kebebasan, kamu telah jadi wajah perjuangan mempertahankan republik,” kata Macron lewat unggahannya di Twitter pada 22 Oktober 2020.

Diketahui, Samuel Paty Guru sejarah dipenggal di pinggiran Paris pada 16 Oktober oleh pengungsi Chehchnya berusia 18 tahun.

Pembunuhan itu terjadi setelah Paty menunjukkan kartun karya Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi pada sebuah kelas.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Minta Pemboikotan Diakhiri, Turki Dianggap Picu Ujaran Kebencian

Guru sejarah itu dipenggal oleh Abdoullakh Abouyedovich Anzorov, di Conflans-Sainte-Honorine, daerah di luar Kota Paris pada 16 Oktober 2020.

Sebelum tewas, Paty dalam suatu diskusi kelas sempat menunjukkan kepada murid-muridnya gambar kartun Nabi Muhammad, yang kembali diterbitkan oleh Charlie Hebdo, bulan lalu.

Para pemimpin di Turki, Pakistan, Maroko, Iran, Mesir, Kuwait, Yordania dan Qatar pun turut mengkritik Macron termasuk boikot terhadap produk-produk Prancis.***

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x