Eropa Kutuk Serangan di Wina, Macron: Setelah Prancis, Seorang Teman Kami Diserang, Ini Eropa kami.

- 3 November 2020, 10:01 WIB
Polisi bersenjata berjaga di Wina setelah penembakan pada 2 November 2020
Polisi bersenjata berjaga di Wina setelah penembakan pada 2 November 2020 /Joe Klamar/AFP

LINGKAR KEDIRI - Austria Dikejutkan  oleh beberapa penembakan di seluruh Wina dalam apa yang oleh polisi setempat digambarkan sebagai insiden teroris besar pada Senin malam 2 November 2020.

Polisi Setempat melaporkan beberapa cedera dan setidaknya satu meninggal dalam insiden di seluruh ibu kota, termasuk serangan di luar Sinagoga utama kota.

Kanselir Sebastian Kurz memerintahkan tentara untuk dikerahkan untuk melindungi situs-situs sensitif di seluruh negeri setelah serangan itu.

Baca Juga: MotoGP 2020 Menyisakan 3 Balapan, Ini Kandidat Juaranya

Pihak berwenang telah menutup semua transportasi umum di pusat kota dan mendesak semua penduduk untuk tetap tinggal di dalam rumah.

Operasi anti-teror besar mulai digalakan, polisi mendesak orang-orang untuk menghindari daerah tersebut dan tidak menggunakan transportasi umum. Penghalang jalan dipasang di sekitar pusat kota.

Polisi di negara tetangga, Republik Ceko, mengatakan mereka telah melakukan pemeriksaan acak di perbatasan dengan Austria di tengah kekhawatiran bahwa orang-orang bersenjata itu mungkin menuju ke arah itu.

Insiden yang terjadi di Wina mendapat tanggapan dari para pemimpin Eropa, mereka mengutuk serangan itu.

Baca Juga: Program Kartu Prakerja Gelombang 11, Berikut Rekomendasi Mitra Dan Nominal Pelatihannya

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa Eropa tidak boleh menyerah dalam menghadapi serangan.

Setelah Prancis, seorang teman kami diserang. Ini Eropa kami. Musuh kami harus tahu siapa yang mereka hadapi, "katanya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron tweeted bahwa Prancis berbagi keterkejutan dan kesedihan dari orang-orang Austria yang dilanda serangan malam ini.

Baca Juga: Teror Kembali Terjadi Di Eropa, Kini Giliran Wina diserang Aksi Penembakan di Dekat Kuil Sinagoga

 "Kami, rakyat Prancis, berbagi keterkejutan dan kesedihan dengan rakyat Austria, malam ini diserang oleh serangan di jantung ibu kota mereka, Wina" Tulisnya dalam twitter.

“Setelah Prancis, ini adalah negara sahabat yang telah diserang. Ini Eropa kita. ... Kami tidak akan menyerah, ”lanjutanya.

Sebagaimana diketahui, Prancis telah mengalami tiga serangan yang dituduhkan pada ekstremis Muslim dalam beberapa pekan terakhir.

Mulai dari penganiayaan dua orang di luar markas tua surat kabar satir Charlie Hebdo, pemenggalan kepala guru sekolah yang memperlihatkan karikatur Nabi Muhammad kepada siswanya dan serangan pisau mematikan pada hari Kamis di sebuah gereja di kota Nice di Mediterania.

Sementara itu, Inggris juga melakukan dukungan terhadap Austria dan mengcem kersa aksi serangan tersebut sebagaimana dilansir dari BBC.

Baca Juga: Serangan di Wina, Kanselir Austria: Kami Tidak Akan Membiarkan Diri Kami Diintimidasi Oleh Terorisme

Di London, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Pikiran Inggris bersama rakyat Austria - kami bersatu dengan Anda melawan teror.

Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel mengatakan kami siap untuk mendukung dengan cara apapun yang kami bisa.

Sedangkan kecaman lain muncul dari Presiden Dewan Eropa Charles Michel menyebutnya sebagai tindakan pengecut yang melanggar kehidupan dan nilai kemanusiaan. 

Situasi terkini disampaikan pada konferensi pers sekitar pukul 1 pagi waktu setempat pada hari Selasa.

Baca Juga: Solusi saat Gagal Upload Foto di Web Kartu Prakerja.go.id

Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengatakan setidaknya satu penyerang masih buron, dengan penyerang lainnya dipastikan akan ditembak mati.

Pada konferensi pers yang sama, direktur jenderal keamanan publik Franz Ruf mengatakan akan ada penguatan kontrol di perbatasan Austria dan penjagaan polisi di pusat kota Wina.***

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x