Menangi Pilpers AS: Joe Biden Ajak Amerika Bersatu, Lain Halnya Trump yang Akan Ajukan ke Pengadilan

- 8 November 2020, 05:33 WIB
Joe BIden Presiden Amerika Serikat yang meraup suara 286 elektoral, dengan ini Biden Ajak Amerika Bersatu, Lain halnya dengan Trum yang akan ajukan ke Pengadilan
Joe BIden Presiden Amerika Serikat yang meraup suara 286 elektoral, dengan ini Biden Ajak Amerika Bersatu, Lain halnya dengan Trum yang akan ajukan ke Pengadilan /APNews

 

LINGKAR KEDIRI - Kemenangan Joe Biden Di Pensylvania memastikan dirinya sebagai pemenang di Pilpres Amerika 2020.

Sebagaimana data yang telah di rilis The Guardian 7 NOvember 2020 Biden telah mendapatkan 284 suara elektoral, pasca merebut 20 suara elektoral Pensylvania

Dengan ini praktis dirinya menjadi Presiden Amerika Serikat, Kendari ada beberapa negara bagia yang masih melangsungkan Penghitungan suara.

Baca Juga: Gisel Ungkap Kondisi Setelah Video Syur Mirip Dirinya Jadi Perbincangan Netizen

Melihat kondisi ini, Biden menulis melalui Twitter bahwa sudah waktunya kini kita bersatu  kembali setelah adanya perpecahan saat kampnanye Pilpres.

"Dengan kampanye yang telah usai, kini waktunya untuk meletakkan kemarahan dan retorika kasar di belakang kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa. Kini waktunya untuk Amerika bersatu. Dan untuk menyembuhkan diri," kata Biden melalui Twitter.

Seperti dilaporkan sebelumnya, kandidat partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat pada Sabtu, sebagaimana dilaporkan Edison Research dan sejumlah jaringan televisi.

Baca Juga: Donald Trump Tuai Banyak Kritik Di saat Kalah, Banyak Kalangan yang Tidak Lagi Mepercayainya

Disisi lain, Donald Trump mengatakan pada Sabtu, pihaknya akan mulai mengajukan kasus sengketa hasil pemilu AS di pengadilan pekan depan.

Hal tersebut dilakukan setelah sejumlah media melaporkan kemenangan Biden. 

Menurut Trump Biden terburu-buru untuk mendeklarasikan kemenangan, padahal pemilihan belum usai.

"Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu-sekutu medianya dengan keras berusaha untuk membantunya: mereka tidak mau kebenaran diungkap," kataTrump dalam sebuah pernyataan.

"Faktanya sederhana, pilpres ini sama sekali belum selesai," ujar dia.

Diberitakan seblumnya Trump telah berulang kali membuat klaim tak berdasar akan adanya kecurangan dalam pemilihan Presiden AS.

Baca Juga: Sinopsis Film No Escape di Bioskop Trans TV

Klaim ini lantas mebuat beberapa orang didekatnya serta satu partai denganya yakni Republik memberikan kritik pada Trump.

 

Salah satu kritik dari anggota Partai Republik adalah Larry Hogan, yang kini menjabat sebagai Gubernur Negara Bagian Maryland.

"Tidak ada pembelaan atas komentar Presiden malam ini yang menggerogoti proses demokrasi kita. Amerika menghitung suara, dan kita harus menghormati hasil seperti yang selalu kita lakukan sebelumnya," katanya seperti dikutip Associated Press, Jumat November 2020.

Baca Juga: Suka Minum Kopi? Berikut 7 Manfaatnya, Salah Satunya Bisa Membuat Anda Bahagia

Kritik lain datang dari Senator Republik Florida Marco Rubio.

Rubio menyatakan dalam tweet di Twitter bahwa jika seorang calon presiden merasa ada kecurangan, maka dia bisa membawanya ke pengadilan.

"Sebuah negara yang melanggar undang-undang pemilu, mereka memiliki hak untuk menggugatnya di pengadilan dan memberikan bukti untuk mendukung klaim mereka," tulisnya.***

 

Editor: Zaris Nur Imami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x