Data dari uji coba, lanjut RDIF, juga akan dipublikasikan di jurnal medis internasional terkemuka setelah dilakukan peninjauan.
Baca Juga: Selain Terapkan 3M di Pilkada 2020, Pemilih Juga Harus Datang Sesuai Jadwal
Hingga Rabu, 11 November, tidak ada efek samping serius yang dilaporkan selama uji coba Sputnik V Fase III ini.
Beberapa sukarelawan hanya mengalami efek samping ringan jangka pendek seperti rasa sakit di tempat suntikan, sindrom mirip flu termasuk demam, kelemahan, kelelahan, dan sakit kepala.
Untuk diketahui, nilai sebesar 92 persen tersebut berada jauh di atas ambang efektivitas 50 persen untuk vaksin Covid-19 yang telah ditetapkan oleh Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).
Baca Juga: Warner Bros Umumkan Tanggal Rilis Baru Fantastic Beasts 3
Sebelumnya, penelitian Vaksin Sputnik V ini dirancang untuk memicu respons dari dua suntikan yang diberikan dengan selang waktu 21 hari.
Masing-masing berdasarkan virus berbeda yang biasanya menyebabkan flu biasa.
Obat itu diberi nama Sputnik V, terinspirasi dari satelit era Soviet yang memicu kompetisi luar angkasa dahulu.
Baca Juga: 8 Nama Pahlawan Nasional yang Telah Perjuangkan Kemerdekaan Indonesia